Kamis 28 Nov 2019 01:11 WIB

Polisi Putra Daerah Agar Diperbanyak di Kepulauan Mentawai

Personel dari putra daerah asli Mentawai akan lebih mudah beradaptasi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet
Foto: Republika/Febrian Fachri
Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet

REPUBLIKA.CO.ID, TUA PEIJAT -- Bupati Kepulauan Mentawai Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet meminta pimpinan Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) agar memperbanyak personel polisi yang berdinas di daerahnya berasal dari Kepulauan Mentawai. Menurut Yudas, Kepulauan Mentawai adalah daerah yang terdiri atas banyak pulau dan wilayah perairan. Ia meyakini untuk kelancaran menjalankan tugas pengamanan, personel dari putra daerah asli Mentawai akan lebih mudah beradaptasi.

"Saya harap Pak Kapolda, perbanyak putra daerah yang mengabdi di kepolisian Mentawai. Daerah kita ini kepulauan. Orang pulau lebih banyak yang paham kondisi. Kapan hujan datang, kapan badai datang. Kapan cuaca bagus, mereka sudah terbiasa," kata Yudas saat menerima kunjungan kerja Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal di Tua Peijat, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai, Rabu (27/11).

Baca Juga

Yudas menjelaskan Kepulauan Mentawai memiliki empat pulau besar yakni Pulau Sipora, Pulau Siberut, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan. Jumlah total pulau yang ada di Kabupaten ini sebanyak 100 pulau. Sementara jumlah total penduduk Kepulauan Mentawai sebanyak 93 ribu.

Yudas mengatakan untuk memajukan sebuah daerah, harus seiring dengan penjaminan kondisi keamanan. Ia ingin agar keamanan di Kepulauan Mentawai tetap stabil supaya program pembangunan infrastruktur, ekonomi dan sektor lain berjalan bersamaan.

Apalagi saat ini sudah ada rencana pembangunan Kawasan Ekomomi Khusus (KEK) Kepulauan Mentawai. Di mana KEK ini diharapkan meningkan sektor ekonomi dan pariwisata Mentawai. Dengan begitu, cita-cita Mentawai keluar dari kategori daerah terluar, tertinggal dan terdepan segera dapat diwujudkan.

"Kita harap 3T nanti jadi itu terbaik, terindah, terhebat. Tidak ada lagi bicara yang sedih-sedih. Kita proses membangun daerah ini," ujar Yudas.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement