Rabu 30 Oct 2019 14:37 WIB

Jika Jadi Kapolri, Idham Aziz Diminta Fokus ke Kasus Novel

Dengan kewenangan lebih besar, Idham Aziz diharapkan tuntaskan kasus Novel.

Novel Baswedan
Novel Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) Yudi Purnomo mengharapkan agar Komjen Pol Idham Azis yang menjadi calon tunggal Kapolri memprioritaskan pengungkapan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Sudah lebih dua tahun kasus ini belum juga terungkap.

"Bahwa saat ini kebetulan salah satu calon Kapolri-nya adalah Bapak Idham Azis yang juga merupakan ketua tim teknis dalam pengusutan kasus Bang Novel," ucap Yudi di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Saat masih menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri, Azis ditunjuk sebagai ketua tim teknis bentukan Polri untuk mengungkap kasus Novel tersebut.

Yudi berharap, dengan kewenangan yang lebih besar dan lebih luas, Idham Aziz bisa mengungkap pelaku, baik itu penyiram air keras atau dalang-dalang di belakangnya. "Misalnya dalam 100 hari kepemimpinan beliau," kata Yudi.

Selain itu, ia juga mengharapkan bahwa saat kerja tim teknis bentukan Polri berakhir pada Kamis (31/10) ini, hasilnya dapat disampaikan ke publik. Apapun kesimpulannya, baik tertangkap atau belum tertangkap perlu diumumkan ke masyarakat sebagai bentuk transparansi.

Dengan disampaikan hasil kerja tim teknis, diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga bisa mengevaluasi terhadap kinerja yang sudah dilakukan oleh tim teknis selama ini. "Apalagi sebelumnya Pak Jokowi juga sudah memotong dari enam bulan (waktu kerja tim teknis) hasil rekomendasi TPF (Tim Pencari Fakta) gabungan pakar dan Kepolisian menjadi tiga bulan," ujar Yudi.

Ia pun berharap jika nantinya pelaku penyerangan terhadap Novel belum terungkap maka presiden bisa membentuk Tim Gabungan Pencarri Fakta (TGPF). Novel Baswedan diserang oleh dua pengendara motor pada 11 April 2017 seusai shalat Subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.

Pelaku menyiramkan air keras ke kedua mata Novel sehingga mengakibatkan mata kirinya tidak dapat melihat karena mengalami kerusakan yang lebih parah dibanding mata kanannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement