REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Peneliti dari Laboratorium Riset Bahasa Isyarat (LRBI) Departemen Linguistik FIB UI Silva T.P Isma mengatakan bahasa isyarat sudah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ia menyebut penggunaan bahasa isyarat di berbagai ranah semakin banyak seperti di dalam seminar, lokakarya, media, kegiatan pengajaran dan kegiatan lainnya.
"Peningkatan ini berlandaskan pada kesadaran yang semakin luas di masyarakat dari berbagai latar belakang untuk menghadirkan bahasa isyarat," kata Silva, melalui keterangan pers yang diterima Republika, Jumat (18/10).
Kesadaran menggunakan bahasa isyarat ini menurut Silva digiatkan oleh pekerja sosial, mahasiswa, aktivis, pegiat isu, akademisi bahkan tingkat pemerintahan. Kehadiran penggunaan bahasa isyarat ini dapat mempermudah komunikasi dengan saudara penyandang tunarungu yang punya hak yang sama dengan individu lain dalam bergauldan beraktivitas.
Kesadaran akan bahasa isyarat ini menurut Silva karena adanya usaha yang giat dilakukan oleh sejumlah pihak khususnya organisasi tunarungu dan berbagai universitas. Silva menyebut Departemen Linguistik FIB UI melalui LRBI masih aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan bahasa isyarat.
Kegiatan yang dilaksanakan selama ini berfokus pada pengembangan bahasa isyarat melalui penelitian-penelitian, pendokumentasian bahasa isyarat dalam bentuk video rekaman dan pencetakan kamus dan buku pedoman (buku ajar), pembuatan produk yang mencakup materi ajar, dan pengadaan pelatihan dan seminar.
"Sejauh ini kami telah mengumpulkan 7 bahasa isyarat dari daerah. Kedepan kami berharap hilirisasi dari kegiatan ini akan ada bahasa isyarat nasional sebagai rujukan bersama," ujar Silva.