Selasa 15 Oct 2019 17:03 WIB

Akbar tak Masalah Gerindra Masuk Kabinet Jokowi

Masuknya tokoh Gerindra yang memiliki kompetensi akan berdampak positif.

Politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung tidak mempermasalahkan apabila Partai Gerindra merapat ke koalisi pemerintah. Ia juga mempersilakan kader Gerindra masuk dalam jajaran kabinet Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

"Kalau saya berpendapat kalau memang Gerindra tokoh-tokohnya memiliki kompetensi untuk memperkuat kabinet ke depan, saya kira kita semua tentu akan bersyukur, akan menghormati," ujar Akbar di Jakarta, Selasa .

Baca Juga

Akbar mengatakan masuknya tokoh-tokoh Partai Gerindra yang memiliki kompetensi, kualitas, serta integritas dalam kabinet akan memberi dampak positif bagi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, jalannya pemerintahan ke depan akan semakin kuat dan solid, sesuai dengan visi misi Jokowi yang ingin mewujudkan Indonesia maju, bersatu, adil, dan makmur dengan sumber daya manusia unggul yang mampu menghadapi berbagai perubahan ke depan.

"Kebersamaan ini kan penting, keutuhan kita ini kan sangat penting untuk menyongsong masa depan, dan kalau memang kekuatan-kekuatan yang kita miliki punya potensi untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan kita ke depan kenapa tidak?" ujar Akbar.

Kendati demikian, lanjut Akbar, keberadaan oposisi masih tetap diperlukan guna mewujudkan mekanisme pengawasan dalam sebuah pemerintahan. "Kita tidak akrab dengan istilah oposisi, tapi kita membutuhkan memang kekuatan-kekuatan politik yang mampu juga mewujudkan mekanisme check and balance, itu saya kira penting," ucap dia.

Sebelumnya, Gerindra terang-terangan meminta setidaknya tiga posisi menteri dalam kabinet yang akan dibangun Presiden Jokowi pada kepemimpinan periode keduanya. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, mengatakan posisi menteri tersebut merupakan hal yang wajar karena Gerindra diajak bergabung dalam pemerintahan Jokowi periode 2019-2024.

"Ya kita minta dong menteri dan beberapa kepala badan, namanya kita membangun negara," ujar Arief Poyuono.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas peluang partai berlambang burung Garuda itu masuk dalam koalisi pemerintahan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement