Kamis 26 Sep 2019 21:52 WIB

Cegah Karhutla, Dodi Fokuskan Pembasahan Rawa Gambut

Rawa Gambut harus terus basah dan dipastikan tidak boleh kering.

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Agus Yulianto
Bupati Muba Dodi Reza bersama aparat keamanan terkait meninjau daerah karhutlah.
Foto: Foto: Humas Pemkab Muba
Bupati Muba Dodi Reza bersama aparat keamanan terkait meninjau daerah karhutlah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Meski hujan sudah mengguyuri wilayah Kabupaten Musi Banyuasin dan turut memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dua hari belakangan ini, namun Bupati Muba Dodi Reza terus mewaspadai dan giat mencari solusi terbaik agar karhutla di wilayah Muba tidak berulang. 

"Warga tidak boleh lagi terkena dampak karhutla khususnya di wilayah Muba, oleh sebab itu pencegahan akan difokuskan ke depan," ungkap Bupati Muba Dodi Reza di sela menghadiri Rakor Pengendalian Karhutla bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjend TNI Doni Monardo di Griya Agung, Kamis (26/9).

Menurut Dodi, fokus pencegahan karhutla ke depan akan dititik beratkan ke pembasahan rawa gambut. "Rawa Gambut harus terus basah dan dipastikan tidak boleh kering. Ini yang akan difokuskan untuk pencegahan karhutla supaya tidak lagi berulang," tegasnya.

photo
Bupati Muba di sela rapat koordinasi pengendalian karhutlahbun. (Foto: Humas Pemkab Muba)

Dia mengatakan, korporasi sudah diingatkan untuk tidak membakar lahan dan hutan baik di area konsesinya maupun disekitar areanya. Hal itu tidak boleh dilakukan untuk tujuan apapun, apalagi untuk membuka lahan perkebunan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjend TNI Doni Monardo menyebutkan, upaya pencegahan lebih baik daripada penanganan. "Upaya untuk menjaga rawa gambut untuk tetap selalu basah adalah upaya pencegahan karhutla yang sangat baik dan saya harapkan supaya ini bisa diterapkan dan dijalankan oleh kepala daerah di wilayah yang rawan karhutla," tegasnya. 

Komandan Satgas Penanggulangan (Dansatgas) Karhutla Sumsel Kol. Arh. Sonny Septiono mengaku, upaya pemadaman karhutla di wilayah Kabupaten Muba sangat maksimal, hal tersebut tidak terlepas dari kerja keras Bupati Muba Dodi Reza bersama tim di lapangan.

"Alhamdulillah saat ini titik-titik api di wilayah Muba sudah berangsur padam. Ini juga berkat hujan yang turun serta upaya maksimal tim di lapangan memadamkan api," tukasnya.

Pada kesempatan menghadiri Rakor Pengendalian Karhutla bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjend TNI Doni Monardo di Griya Agung, Bupati Muba Dodi Reza didampingi Kapolres Muba, AKBP Yudhi Surya Markus Pinem SIK, Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Haryadi Karim, Perwakilan BPBD Muba, Plt Kabag Humas Muba Yettria SKM MSi, dan Plt Kabag Protokol Rangga Perdana Putera.  

ISPU kategori baik

Selain usaha tim di lapangan, warga Muba terus bermunajat kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, melalui shalat Istiqa yang terus dilakukan sampai tingkat kecamatan dan desa secara berkesinambungan. Alhasil, atas Ridho Allah SWT dan usaha serta upaya kerja maksimal tim tersebut membuahkan hasil dan hari ini Kamis, (26/9) hasil Indeks Status Pencemar Udara (ISPU) di Sekayu masuk kategori baik yakni 41 PM 10. 

"Alhamdulillah kabut asap dampak karhutla menipis dan langit kita kembali biru dan ISPU dari pencermatan Dinas Lingkungan Hidup Muba tercatat masuk kategori baik," ujar Dodi. 

Meski demikian, dirinya menghimbau, agar masyarakat di Muba tetap menjaga bersama jangan sampe melakukan pembukaan dan membersihkan lahan dengan cara membakar. "Jangan membakar sampah serta membuang puntung rokok sembarangan. Hal hal termasuk pemicu penyebab kebakaran lahan. Kita minimalisasi bersama-sama," katanya. 

Sementara bagi warga yang terkena danpak karhutlah ISPA, Dodi mempersilakan datang puskesmas atau RSUD terdekat petugas layanan kesehatan. "Kita akan melayani dengan gratis dan bagi kita semua untuk menjaga kekuatan tubuh perbanyak mengonsumsi air putih. Terlebih saat di siang hari, makan buah, dan sayuran," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muba, Andi Wijaya Busro menuturkan saat ini tercatat ISPU di Sekayu masuk kategori baik. "Di PM 10 tercatat ISPU di Muba masuk kategori baik," di point tersebut maka Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement