REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang mengatakan siapapun yang akan menjadi calon pimpinan (capim) harus berintegritas. Hal tersebut ia katakan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut menyetujui 10 nama capim KPK.
Saut pun mengumpamakan seseorang yang bergabung dengan lembaga antirasuah itu sebagai kucing. Sementara, pelaku korupsi ia anggap sebagai tikus.
"Mau tidak mau, nanti apapun bentuk barangnya, saya bilang kemarin kucing putih, kucing merah, kucing hitam, nanti masuk KPK pasti dia akan jadi kucing yang terintegritas," kata Saut di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (4/9).
Saut pun menegaskan, saat 10 capim tersebut masuk ke KPK, maka tidak akan jauh berbeda dengan pimpinan sebelumnya. Sebab, kata Saut, integrasinya akan diminta saat masuk ke KPK.
"Kalau dia mencoba melakukan sesuatu pasti akan ada challenge, akan ada tantangan. Jangan lupa wadah pegawai KPK itu dijamin UU, kemudian juga ada peraturan pemerintah yang mengatur itu," lanjut Saut.
Ia pun menyerahkan pemilihan capim kepada DPR nantinya. Sebab, DPR yang akan menentukan siapa yang lolos menjadi pimpinan KPK.
Saat ini, proses pemilihan calon sendiri terus berlanjut. Bahkan, KPK sudah tidak dapat lagi ikut campur dalam hal tersebut.
"Apapun yang mereka katakan dalam rangka mencari pemimpin yang seperti apa, prosesnya sudah jalan, pansel sudah jalan. Kita tinggal menunggu siapa yang akan datang ke KPK," ujarnya.
Walaupun begitu, ia tetap meminta masyarakat untuk memberi masukan kepada DPR. Sehingga, DPR dapat memilih pimpinan KPK yang berintegritas.