Selasa 03 Sep 2019 14:11 WIB

Emil Dorong Semua pesantren Jabar Mahir Jualan Online

Kaum santri yang didominasi generasi muda harus lebih akrab dengan digitalisasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Foto: Foto: Istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mendorong semua pondok pesantren yang ada di Provinsi Jabar mahir betjualan online. Karen, semua aspek kehidupan saat ini disentuh ranah daring.

"Semua aspek kehidupan sekarang serba online. Beli hijab di online, beli makanan dan minuman juga online. Semuanya serba online," ujar Ridwan Kamil yang akrab Emil usai menghadiri Acara Temu Bisnis One Pesantren One Product (OPOP) dan Simbolis Penyerahan Hadiah Perwakilan Setiap Ponpes di 27 Kabupaten/Kota di Kota Bandung, Kamis (3/9).

Baca Juga

Menurut Emil, kaum santri yang didominasi generasi muda harus lebih akrab dengan digitalisasi khususnya dalam memasarkan produk. Hal ini sangat penting agar keberadaan mereka mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi umat. Emil menjelaskan, OPOP sendiri merupakan gagasan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi di pedesaan khususnya pesantren.

"Sekarang era digital, jadi pendekatannya juga harus digital. Jualan dari pesantren harus go global," kata Emil.

Menurut Emil, santri di Jawa Barat yang jumlahnya banyak harus menjadi motor dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Karena, berbagai kemajuan dan kemudahan baik dalam bidang ekonomi dan teknologi harus dinikmati oleh mereka yang merupakan bagian besar dari masyarakat.

Jika santri tidak memulai dari sekarang, kata Emil, ia khawatir berbagai perkembangan itu hanya akan dinikmati segelintir orang saja. "Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat 5,7 persen. Tapi siapa yang menikmati? Saya khawatir perusahaan besar, yang punya teknologi, punya modal. Tugas pemerintah membantu, maka lahirlah gagasan one pesantren one product," paparnya.

Melalui program OPOP ini, Emil berharap, para santri akan mendapat pendampingan mulai dari pengelolaan, modal, hingga pembukaan pasar untuk menjual hasil karya mereka. "Saya minta para santri lebih semangat dalam merebut ekonomi Jawa Barat. Pesantren di Jawa Barat banyak, asa piraku (tapi masa) ekonomi umat enggak berkembang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement