Jumat 30 Aug 2019 12:26 WIB

Masyarakat Papua Diimbau tak Mudah Percaya Hoaks

Berita hoaks terkait Papua bisa datang dari mana saja, dalam maupun luar negeri.

Rep: Antara/Ali Mansur/ Red: Indira Rezkisari
Seorang warga membersihkan sampah seusai berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Jumat (30/8/2019).
Foto: Antara/Indrayadi TH
Seorang warga membersihkan sampah seusai berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Jumat (30/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI Purn Hinsa Siburian mengimbau kepada seluruh masyarakat Papua agar tidak terpengaruh dengan berita atau isu yang tidak jelas kebenarannya (hoaks). Apakagi, hoaks bisa datang dari mana saja.

"Karena di era sekarang ini kan, masalah media ini, informasi ini kalau kita tidak cerna dengan baik itu bisa menimbulkan hal yang tidak baik. Jadi, begitu kita mendengar berita seyogianya, kita berharap, kita cerna," kata Hinsa usai bertemu dengan Menko Polhukam Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (30/9).

Baca Juga

Ia pun meyakini masyarakat di Papua adalah masyarakat yang cinta akan kedamaian. "Jadi, kita imbau dengan adanya isu-isu jangan mudah terpengaruh," harapnya.

Terkait adanya hoaks dari akun Twitter di luar negeri, kata Hinsa, di era sekarang ini hoaks dari mana saja.

"Kalau di era siber ini berita bisa datang dari mana saja. Jadi, kembali ke kita jangan mudah terpengaruh. Kita tidak bisa menyebutkan dari negara mana karena itu bisa dari mana saja," katanya.

Bahkan, lanjut dia, pelakunya bisa perorangan atau kelompok. Sehingga pihaknya tidak boleh langsung menuduh karena bisa dari mana-mana.

Hinsa pun tidak menjelaskan alasan kedatangannya ke Kemenko Polhukam untuk bertemu dengan Menko Polhukam Wiranto. "Saya hanya koordinasi saja, tidak rapat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement