Rabu 21 Aug 2019 18:13 WIB

Ketua DPR Imbau Semua Pihak tak Terprovokasi Hoaks

Hal itu perlu perlu dilakukan agar konflik tak kembali terjadi di wilayah lain.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo, mengimbau semua pihak untuk tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita soal Papua yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Hal itu perlu perlu dilakukan agar konflik tak kembali terjadi di wilayah lain.

"Saya selaku pimpinan DPR RI mengimbau pada saudara-saudara kita yang di Papua dan saudara-saudara TNI-Polri semua menahan diri. Jangan terprovokasi terhadap berbagai isu yang ada," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet di Komplek Parlemen RI, Jakarta, Rabu (21/8).

Baca Juga

Ia menduga, kericuhan yang terjadi di sejumlah wilayah Papua ditunggangi oleh pihak yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. Karena, ia melihat ada kesinambungan antara peristiwa di Surabaya, Malang, dan Papua.

"Ini bukan soal yang sederhana yang karena peristiwa di Surabaya, tapi ada agenda besar yang ingin dimainkan oleh pihak-pihak luar yang tidak menginginkan Papua tetap dalam pangkuan ibu Pertiwi," ujar Bamsoet.

Agar peristiwa serupa tak kembali terulang, ia meminta pihak intelejen lebih waspada dengan kelompok-kelompok yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. Agar masyarakat dapat kembali rukun dan mengutamakan persatuan bangsa.

"Pihak intelijen juga harus lebih memasang mata dan telinga lebih tajam lagi terhadap berbagai gerakan-gerakan yang mengarah pada upaya memecah belah bangsa kita," ujar Bamsoet.

Sementara itu, anggota DPR RI Maruarar Sirait mendorong DPR untuk melihat langsung situasi dan kondisi yang terjadi di Papua. Dengan begitu, diharapkan dapat meredam konflik yang sedang terjadi di bumi Cendrawasih.

"Sebagai anggota DPR minta kepada ketua DPR untuk dua, apakah datang ke Papua atau juga mengundang tokoh-tokoh masyarakat, apakah tokoh agama, adat, dan disini juga ada anggota DPR," ujar Maruar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement