REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung berupaya menggali potensi pariwisata di kewilayahan. Wisata ini disesuaikan dengan ciri khas dan keunikan di setiap kecamatan. Kecamatan Coblong Kota Bandung tengah merancang wisata nuklir.
Camat Coblong, Krinda Hamidipradja mengaku masih terus menggodok realisasi wisata teknologi tersebut. Destinasi wisata ini bakal menghadirkan kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dengan Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) Badan Nuklir Nasional (Batan).
"Saat ini masih proses MoU (Memorandum of Understanding) dengan Batan. Mudah-mudahan di akhir September bisa berjalan," ujar Krinda seperti dalam siaran persnya saat kegiatan Bandung Menjawab, di Balai Kota Bandung, Selasa (13/8).
Menurut Krinda, memlih Batan agar masyarakat bahkan wisawatan mengetahui mengenai teknologi nuklir. Ini bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas tentang nuklir
"Agar persepsi terhadap nuklir itu tidak menakutkan, sehingga wisata teknologi seperti ini memiliki informasi yang positif," ujarnya.
Nantinya, kata Krinda, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk pengopersian Bandros (Bandung Tour On Bus) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk membantu promosikan kawasan tersebut. "Rencananya menggunakan Bandros ke tempat wisata dan akan diarahkan ke Batan. Di sana wisatawan bisa menggali ilmu mengenai nuklir. Sekitar 1-2 jam bisa mengetahui potensi di sana dan menjadi edukasi bagi masyarakat," tuturnya.
Tak hanya itu, sejumlah lokasi lainnya yang berkaitan dengan teknologi juga bisa masuk dalam wisata ini. Kampus ITB, Kebon Binatang, dan Babakan Siliwangi untuk menjadi pusat wisata.