REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Nazarudin meyakini sebagian besar konstituen partai berlambang matahari itu menghendaki berada di kubu oposisi. Keyakinan ini berbeda dengan pernyataan Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan.
"Konstituen PAN, orang yang memilih PAN saya haqul yakin di atas 90 persen menghendaki oposisi," kata Nazarudin di Yogyakarta, Selasa.
Ia menyayangkan sejumlah elite di DPP PAN yang menginginkan bergabung dengan pemerintah. Menurutnya, keinginan itu tidak mencerminkan aspirasi PAN serta konstituen di akar rumput.
Menurut dia, di lingkup elite PAN memang sedang terbelah antara yang memilih oposisi dan bergabung dengan kubu pemerintah. Namun, ia mengklaim di kalangan konstituen mayoritas memilih berada di pihak oposisi.
Nazarudin mempertanyakan klaim sejumlah elite di DPP PAN yang menyebutkan mayoritas kader PAN ingin bergabung dengan pemerintah. "Beberapa daerah minta oposisi. DPP mengatakan mayoritas ingin bergabung. Mayoritas yang mana. Satu per satu tidak demikan," kata dia.
Mestinya, kata dia, sikap politik partai mampu mengakomasi kehendak seluruh konstituen. Jika tidak, partai yang demikian bisa ditinggalkan oleh pemilihnya.
"Sebenarnya dia hanya untuk kepentingan sendiri, bukan untuk kepentingan PAN. Nanti akan kita lawan di Rakernas. Rakernas belum diputuskan, mestinya bulan ini, paling lambat Agustus," kata Nazarudin.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PAN Bara Hasibuan mengatakan secara historis, PAN yang berdiri sejak Agustus 1998 hingga saat ini, lebih banyak berada di dalam pemerintahan. Sehingga, tradisi dan pola itu akan terus dijaga.
"Pertimbangan gabung di pemerintahan ada bermacam-macam, secara historis sebagian besar waktu kami ada di pemerintahan. Jadi memang sudah jadi pola dan tradisi di dalam PAN untuk berada di pemerintahan," kata Bara di Kompleks Parlemen, Jakarta pada 11 Juni 2019.