Jumat 28 Jun 2019 15:29 WIB

Bamsoet Masih Tunggu Momen Soal Pencalonan Ketum Golkar

Bamsoet akan bertemu dengan Airlangga kalau sudah bulat mencalonkan sebagai ketum.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (27/6).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo masih menunggu momentum terkait pencalonan ketua umum periode 2019-2024 meski menerima dukungan dari sejumlah dewan pimpinan daerah (DPD). Karena itu, Bambang Soesatyo atau biasa disapa Bamsoet belum mendeklarasikan diri bakal maju dalam kontestasi tersebut. 

Ia menyatakan masih menunggu waktu yang tepat. Jika sebelumnya Bamsoet menyatakan masih menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil pilpres, sekarang ini ia masih menunggu komunikasi politik terlebih dahulu dengan partai koalisi lainnya.

Baca Juga

"Saya sendiri masih mencari momen yang pas," kata ketua DPR RI itu, Jumat (28/6).

Selain mencari momen yang tepat, Bamsoet mengaku, masih mempertimbangkan pencalonan sebagai ketua umum. Bamsoet mengatakan, bila dirinya sudah bulat ingin mencalonkan diri maka ia akan bertemu dengan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.

"Saya akan menyampaikan niat kepada ketua umum. Saat ini saya masih mempertimbangkan," ujar dia.

Untuk sementara ini, Bamsoet mengaku menampung harapan-harapan DPD yang datang ke Jakarta untuk menyatakan dukungan. Harapan itu di antaranya, pengurus di daerah mengharapkan Golkar tetap setia dan mendukung pemerintahan Jokowi. 

Bamsoet juga mengatakan, DPD berharap agar kebijakan pusat tetap melalui komunikasi daerah. Bamsoet juga menyampaikan, DPD mengharapkan agar ketua umum Golkar hanya menjabat satu periode. 

"Saya juga setuju dengan bahwa ketua umum partai Golkar hanya saru periode sehingga kaderisasi di partai terus berjalan dengan lancar, tidak macet," kata dia.

Pada Jumat (28/6), sejumlah DPD Golkar mendatangi kantor Bambang di Kantor DPR RI. Sejumlah DPD yang datang diketahui berasal dari Kepulauan Riau (Kepri), Jawa Barat, Maluku, dan Papua Barat.

Mereka menyatakan mendukung Bambang Soesatyo maju menjadi ketua umum Golkar pada Munas 2019. "Tampaknya beliau-beliau ingin menyampaikan dukungan dan mendorong saya untuk maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar," kata Bamsoet, Jumat.

Bamsoet itu mengklaim, ada DPD-DPD lain yang hendak ke Jakarta untuk menyampaikan dukungan pada dirinya. Pria yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Korbid Pratama di DPP Golkar itu pun meminta pada para DPD yang hendak mendukungnya agar menyampaikan dukungan secara tertulis, sebagai bentuk keseriusan dukungan.

"Maka hari ini saya buka, menerima dukungan dan kedatangan kawan-kawan di daerah dan tidak disangka juga dateng menyusul dari sebagian Jawa Barat, Maluku, Papua Barat, Maluku Utara, ya, mudah-mudahan apa yang mereka harapkan dari saya bisa saya laksanakan dengan baik," kata Bamsoet.

Salah satu pimpinan DPD yang mendatangi Bamsoet, Ketua DPD Cirebon, Jawa Barat, Toto Sunanto menyatakan dukungan penuh. "Saya kira yang baru tahu serius mencalon kan Bamsoet dan Pak Airlangga," kata dia.

Sunanto berharap, Bamsoet dapat memberikan perhatian lebih pada DPD. Ia menyatakan tidak masalah meski DPD Jawa Barat di bawah pimpinan Dedi Mulyadi mendukung Airlangga Hartarto. Suara DPD di tingkat II memiliki kekuatan yang sama dengan DPD di tingkat I.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah menyatakan kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum dalam musyawarah nasional (munas). Airlangga juga mengaku, sebagian besar DPD Golkar telah menyampaikan dukungan kepadanya.

"Insya Allah. Ada beberapa daerah sudah memberikan dukungan. Sudah hampir semua DPD sudah memberikan dukungan dan sikap," kata Airlangga di Istana Negara, Rabu (19/6) lalu.

Airlangga terbuka untuk bersaing dengan siapapun dalam Munas Golkar mendatang. Termasuk, salah satunya dengan Bambang Soesatyo yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR. "Ya namanya Munas Golkar kan terbuka untuk publik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement