REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua KONI Kota Bandung, Nuryadi berkomitmen untuk menggenjot prestasi olahraga di Kota Bandung. Dia berjanji akan berkonsentrasi terus meningkatkan kualitas atlet agar mampu mengukir prestasi di berbagai kejuaraan.
“Itu suatu keharusan ketika pemerintahan sudah mengalokasikan anggaran, berarti harus diimbangi output dan outcome maksimal. Apa yang diinginkan Pemkot terkait olahraga prestasi harus kita ikuti. Karena kami menjadi bagian tidak terpisahkan untuk mencapai visi Pak Wali dan jajaranya,” kata Nuryadi dalam siaran persnya, Selasa (18/6).
Usai dilantik pada akhir Mei lalu, kata Nuryadi, KONI Kota Bandung periode 2019-2023 siap menerjemahkan visi Bandung Unggul yang digagas oleh Pemkot Bandung melalui olahraga. Nuryadi ingin Kota Bandung bisa semakin menonjolkam prestaisnya di bidang olahraga.
“Ketika target prestasi minimal di nasional, artinya perlu hal yang lebih. Bukan hanya di Porda (Pekan Olahraga Daerah) tapi nasional dan internasional. Kami akan mendorong semua cabang olahraga meraih berprestasi. Termasuk memberikan pemahaman soal visi pemerintah kota,” ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna juga meminta KONI Kota Bandung lebih konsentrasi meningkatkan prestasi. Hal itu berkaitan dengan bantuan anggaran dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kepada KONI yang harus dipertanggungjawabkan dan dibuktikan dengan prestasi.
“Jangan sampai salah penggunaan dan berakibat tidak mampu menghadirkan prestasi. Karena semangat kita selalu ingin tepat sasaran,” kata Ema.
Ema menegaskan, Kota Bandung tidak terkenal dengan Sumber Daya Alam (SDA), namun, Kota Bandung terkenal melalui Sumber Daya Manusia (SDM). Ema sedikit mengingatkan, kualitas SDM Kota Bandung menjadi fokus Wali Kota Bandung Oded M. Danial beserta Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana dalam memimpin Pemerintah Kota (Pemkot). Yaitu melalui visi Bandung Unggul.
“KONI kaya dalam segala hal, temasuk SDM. KONI sangat bertanggungjawab terhadap kualitas SDM di bidang olahraga untuk membawa nama baik Kota Bandung,” tuturnya.
Lebih lanjut Ema menuturkan, kepengurusan KONI Kota Bandung yang didominasi oleh orang lama ini harus menjadi keunggulan tersendiri. Utamanya dalam hal meminimalisasi kesalahan pembinaan. Ia meminta kekurangan sebelumnya harus terus diperbaiki.