Senin 17 Jun 2019 14:52 WIB

PPDB SMA Hari Pertama, Orang Tua Keluhkan Antrean tak Rapi

Antrean yang tidak rapi membuat proses pendaftaran terlihat berantakan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Orangtua dan calon siswa mengantre penyerahan dan pemeriksaan berkas pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tingkat SMA-SMK di SMAN 2 Bandung, Jawa Barat, Senin (17/6/2019).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Orangtua dan calon siswa mengantre penyerahan dan pemeriksaan berkas pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tingkat SMA-SMK di SMAN 2 Bandung, Jawa Barat, Senin (17/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK/SLB di Kabupaten Bandung mulai dibuka, Senin (17/6), salah satunya di SMA 1 Soreang sejak pukul 07.00 WIB. Selama proses pendaftaran berlangsung, sebagian orang tua siswa mengeluhkan kondisi antrean pendaftar yang tidak beraturan, sehingga hal itu memusingkan.

Salah seorang orang tua siswa, Ida Widya (39 tahun), mengaku tidak mengalami kendala berarti selama proses pendaftaran. Namun, antrean yang tidak rapi membuat proses pendaftaran terlihat berantakan dan memusingkan orang tua siswa.

Baca Juga

"Saya datang sejak pukul 07.00 Wib dapat antrean no 117 dan sampai sekarang masih nunggu panggilan," ujarnya saat mengantarkan anaknya Putri Zahra (16) lulusan SMP 1 Soreang, Senin (17/6).

Dirinya mengaku mengikuti proses pendaftaran untuk kuota zonasi murni. Sebab NEM milik anaknya relatif kecil sehingga tidak masuk ke kuota zonasi kombinasi. Ia berharap agar anaknya bisa masuk ke SMA 1 Soreang.

"Saya tinggal di Bojong dekat Pasar Soreang, gak tahu masuk zonasi murni atau gak. Mudah-mudahan masuk," ungkapnya.

Ia pun mengungkapkan berkas-berkas yang sudah disiapkan diperkirakan sudah memenuhi persyaratan. "Antreannya tidak rapi jadi pusing sendiri," katanya.

Salah seorang orangtua siswa lainnya, Cucu (48) merasa proses pendaftaran peserta didik baru di SMA 1 Soreang berjalan lancar. Hanya menurutnya, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi masih ada yang kurang.

Meski begitu, ia pun mengaku harus menunggu lama agar bisa dipanggil panitia. Sebab dirinya mendapatkan no antrean 171 padahal sudah datang ke sekolah sekitar pukul 07.00 WIB.

"Saya daftarin anak untuk kuota zonasi kombinasi NEM," katanya. Mudah mudahan menurutnya anaknya bisa lulus masuk ke SMA 1 Soreang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement