Ahad 19 May 2019 01:04 WIB

Penyerangan Saat SOTR, Polisi Masih Buru Pelaku Penusukan

Empat pelaku terkait penyerangan SOTR diringkus aparat Polres Jakarta Selatan.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Petugas membersihkan coretan yang dibuat oleh anak muda sahur on the road (SOTR) di kolong Semanggi, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Yasin Habibi
[ilustrasi] Petugas membersihkan coretan yang dibuat oleh anak muda sahur on the road (SOTR) di kolong Semanggi, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Empat orang diringkus Polres Metro Jakarta Selatan yang diduga terlibat dalam penyerangan saat melakukan sahur on the road (SOTR) di depan sebuah vihara di Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5) dini hari. Akibat peristiwa itu seorang remaja bernama Danu Tirta (16 tahun) meninggal setelah ditikam menggunakan senjata tajam (sajam).

“Tim Eagle One (Polres Metro Jakarta Selatan) berhasil mengamankan empat orang. Mereka membawa senjata tajam yang salah satunya itu ada celurit yang kita lihat di situ ada bercak darah,” kata Kasat Reksrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Andi Sinjaya di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (18/5).

Andi menyebut, empat pelaku tersebut bukanlah pelaku penusukan yang menewaskan korban. Ia mengatakan, pihaknya masih memburu pelaku penusukan yang kabur bersama gerombolan lainnya saat polisi tiba di lokasi kejadian.

Ia juga menambahkan, saat ini pihaknya tengah memeriksa kamera CCTV yang berada di lokasi kejadian. “Ya di daerah situ ada petunjuk CCTV yang kita amankan,” ujarnya.

Namun, letak kamera CCTV itu cukup jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). Sehingga pihaknya juga berusaha mengumpulkan informasi dari saksi-saksi yang ada.

Untuk diketahui, seorang remaja bernama Danu Tirta (16 tahun) meninggal akibat ditikam menggunakan senjata tajam saat melakukan sahur on the road (SOTR), Sabtu (18/5) dini hari WIB. Saat berada di Jalan DR Satrio, Setiabudi, Jakarta Selatan, tepatnya di depan sebuah vihara, korban yang membonceng motor bersama sang adik tertinggal dari rombongan.

Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, Kompol Tri Suryawan mengatakan, saat terpisah dari rombongan itulah, melintas rombongan sepeda motor yang lainnya. Rombongan itu pun berhenti dan terlibat cekcok dengan korban.

“Korban diseret kemudian ditusuk dengan benda tajam dari punggung belakang sebelah kanan, tembus ke paru-paru,” ujar Tri saat dikonfirmasi, Sabtu.

Korban pun dilarikan menuju rumah sakit menggunakan taksi. Namun, saat dalam perjalanan, korban mengembuskan nafas terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement