REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Seorang penyandang disabilitas daksa bernama Teguh Jiwangga mengikuti ujian tulis berbasis komputer untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 di Universitas Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ahad (14/4). Usai mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Kampus Universitas Jember, Teguh mengaku tidak mengalami kesulitan selama mengerjakan soal ujian.
"Karena saya sudah terbiasa memakai komputer dengan menggunakan kaki," katanya.
Teguh, yang sejak kecil tidak memiliki tangan, tidak kesulitan mengoperasikan komputer karena sudah biasa menggunakan perangkat itu sejak berusia lima tahun. "Sejak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) saya selalu masuk di sekolah umum atau inklusi, sehingga sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu," kata Teguh, yang lahir di Lumajang.
Teguh sudah suka sejarah sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama dan mengikuti ujian untuk masuk ke jurusan pendidikan sejarah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Dia ingin menjadi guru sejarah, dan tekun belajar di sekolah mau pun di rumah untuk mewujudkan keinginannya.
Anggota Panitia UTBK SBMPTN Universitas Jember Bambang Wagiman mengatakan kali ini hanya ada satu peserta difabel daksa yang mengikuti ujian tulis berbasis komputer di laboratorium komputer Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember.
"Kami menyiapkan kebutuhan peserta difabel untuk pelaksanaan UTBK di Fakultas Ilmu Budaya sejak Sabtu (6/4) malam karena peserta yang bersangkutan saat mendaftar tidak menyebutkan difabel dan baru kami ketahui kemarin, sehingga dipersiapkan dengan baik," katanya.
Sebelum ujian berlangsung, ia menjelaskan, panitia melakukan simulasi dengan peserta disabilitas daksa untuk mengikuti ujian dan tidak menemukan kendala karena peserta sudah biasa menggunakan komputer secara mandiri. "Peserta yang bersangkutan mengaku tidak memerlukan pendampingan karena sudah lancar mengoperasikan komputer dengan kakinya dan lebih mandiri, sehingga kami mengapresiasinya. Kami siap memberikan pelayanan yang baik kepada peserta difabel agar bisa mengikuti UTBK SBMPTN dengan baik," ujar Bambang.
Listrik sempat padam pada pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer untuk SBMPTN 2019 di Universitas Jember pada sesi kedua hari pertama Sabtu (13/4). Namun tidak sampai banyak mengganggu ujian karena panitia sudah menyiapkan genset untuk mengantisipasi kejadian semacam itu.
Jumlah total peserta UTBK SBMPTN di Universitas Jember kali ini sebanyak 25.560 orang yang terdiri atas 13.839 peserta ujian Sains Teknologi (Saintek) dan 11.721 peserta ujian Sosial Humaniora (Soshum). Panitia menyiapkan 1.635 komputer untuk mendukung pelaksanaan ujian.