Sabtu 23 Mar 2019 14:03 WIB

Jokowi: Sayang Kalau Golput, karena Ini Tentukan Arah Bangsa

Jokowi mengklarifikasi sejumlah hoaks yang mengarah padanya.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Jokowi hadiri deklarasi alumni Jogja satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Sabtu (23/3).
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Jokowi hadiri deklarasi alumni Jogja satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Sabtu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih dalam pemilu April nanti guna menekan angka golput.  Hal ini disampaikan Jokowi saat berkunjung ke Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (23/3) siang.

Jokowi meminta santri dan warga di sekitar ponpes untuk ramai-ramai mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya. "Eman (sayang) kalau golput. Karena ini menentukan arah bangsa ini ke depan," ujar Jokowi di hadapan para santri Ponpes Darussalam Timur Watucongol, Sabtu (23/3).

Baca Juga

Jokowi juga memanfaatkan pertemuannya dengan santri di Magelang untuk mengklarifikasi sejumlah hoaks atau kabar bohong yang disematkan padanya.

Sejumlah isu yang ia tepis kebenarannya adalah isu larangan azan bila dirinya terpilih lagi, isu pelegalan perkawinan sejenis, hingga isu penghapusan mata palajaran agama Islam bila Jokowi menjadi presiden untuk kedua kalinya.

"Fitnah tak hanya di medsos Tapi dari rumah ke rumah. Ini apa? Kita ini negara penuh moral. Siapapun presidennya, tidak ada yang berani melarang azan, menghapuskan pendidikan agama Islam, atau legalkan perkawinan sejenis," kata Jokowi.

Silaturahim Presiden Jokowi ke Ponpes Darussalam Timur Watucongol ini disambut oleh pimpinan ponpes, KH Agus Ali Qoishor Ahmad Abdul Haq.

Jokowi juga sempat berdialog dengan warga setempat dan mendengar keluhan mereka. Presiden pun merespons keluhan warga tentang bantuan biaya pendidikan dengan menjelaskan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement