Senin 18 Mar 2019 23:32 WIB

Usai Kasus Daging Babi, Penjualan Satai Padang Belum Normal

Penjualan satai padang baru pulih 60 persen setelah ditemukannya kasus daging babi.

satai padang
Foto: Reiny Dwinanda/Republika
satai padang

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Persatuan Pedagang Sate Padang (PPSP) bekerja sama dengan Dinas Perdagangan menggelar Pasar Sate pada Ahad (17/3). Acara kuliner itu digelar sebagai upaya membangkitkan moral pedagang satai usai ditemukan kasus sate dari daging babi.

"Alhamdulillah, usai penyelenggaraan festival satai pada 16 Februari 2019 kepercayaan masyarakat terhadap sate halal semakin meningkat, meskipun belum lagi normal," kata Penasihat Persatuan Pedagang Sate Padang, Miko Kamal, di Padang, akhir pekan lalu (15/3).

Baca Juga

Pasar sate digelar di halaman Kantor Dinas Perdagangan Kota Padang di Jalan Khatib Sulaiman, Padang. Miko menjelaskan, tujuan penyelenggaraan Pasar Sate adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sate, meningkatkan pendapatan pedagang sate, serta meramaikan hari bebas kendaraaan di Khatib Sulaiman.

Menurut Miko, harga sate yang dijual pada Pasar Sate ialah Rp10.000 per porsi. Pengunjung bisa mendapatkan tiga tusuk daging, dua ketupat, dan segelas air mineral.

Menurut informasi dari pedagang sate yang tergabung pada Persatuan Pedagang Sate Padang, bisnis sate sudah 60 persen pulih setelah ditemukannya penjual sate daging babi di Simpang Haru.

Sebelumnya, Wali Kota Padang Mahyeldi menyerukan agar masyarakat tidak khawatir dengan kasus sate yang terungkap beberapa waktu lalu.

"Jangan terpengaruh dengan kasus itu karena yang bermasalah cuma satu, sementara masih banyak pedagang yang baik dan jujur," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement