Ahad 24 Feb 2019 10:03 WIB

Pesawat Lion Air Terbang Miring, Begini Penjelasan Perseroan

Pesawat terbang memutar untuk menurunkan ketinggian agar posisi ideal mendarat.

Rep: Mabruroh/ Red: Friska Yolanda
Penumpang berjalan di samping pesawat Lion Air
Foto: Antara/David Muharmansyah
Penumpang berjalan di samping pesawat Lion Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lion Air memberikan penjelasan terkait penerbangan pesawat JT 799 Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat (SOQ) tujuan Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC). Pesawat itu dikabarkan mengalami masalah saat melakukan penerbangan pada Rabu (20/2).

“Informasi yang berkembang bahwa pesawat miring, semakin turun dan pilot mencari landasan di air adalah tidak benar,” tegas Corporate Communication Strategic Of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (24/2).

Baca Juga

Danang menjelaskan, pesawat harus terbang holding atau memutar di atas laut. Tujuannya menurunkan ketinggian agar posisi pesawat ideal serta menyesuaikan berat pesawat untuk pendaratan. 

Hal tersebut dilakukan setelah ada keputusan oleh pilot untuk kembali ke bandar udara asal. Penerbangan, kata Danang, dalam keadaan normal dan terkontrol tidak miring seperti yang diisukan. 

“Operasional ini merupakan hal normal pada saat persiapan pendaratan di Bandar Udara Sorong, karena holding point berada di atas laut di ujung utara Pulau Jefman,” lata Danang.

Seluruh awak kabin dibawah pimpinan senior flight attendant (SFA) telah bekerja dan berkoordinasi dengan baik untuk menginstruksikan serta membantu kepada seluruh penumpang dalam menggunakan  masker oksigen secara tepat. Pesawat pun sambungnya, mendarat sempurna di Sorong pukul 16.55 WIT dan tidak dalam keadaan darurat (emergency).

Sesaat setelah mendarat dan posisi pesawat sudah sempurna di landas parkir, seluruh pelanggan dan kru dalam kondisi selamat dengan mendapatkan penanganan serta pelayanan. “Proses penurunan penumpang, barang bawaan dan bagasi dari pesawat berjalan normal,” terangnya.

Selanjutnya, Lion Air kembali  menerbangkan penumpang JT-799 dengan jadwal keberangkatan di hari berikutnya, yakni 22 Februari 2019 dari Sorong pukul 16.35 WIT dan mendarat di Manado pada 16.35 WITA. Penumpang diterbangkan menggunakan armada Lion Air lainnya yaitu Boeing 737-900ER registrasi PK-LJZ.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement