Ahad 10 Feb 2019 22:21 WIB

Bulog Akui 6.800 Ton Stok Beras di OKU Timur Turun Mutu

Beras turun mutu karena terlalu lama mengendap.

Ilustrasi stok beras
Ilustrasi stok beras

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Perum Bulog mengakui stok beras sebanyak 6.800 ton di gudang Ogan Komering Ulu Timur telah menurun mutunya karena terlalu lama mengendap. 

Pejabat Pengadaan Perum Bulog Bachtiar di Palembang, Ahad (10/2), mengatakan, beras yang tidak layak konsumsi itu akan dimusnahkan. Namun jika  memungkinkan akan tetap disalurkan atau dijadikan pakan ternak.

"Kami akan pilah-pilah dulu, tapi jika tidak layak ya tidak akan disalurkan tapi dimusnahkan. Memang di gudang Ogan Komering Ulu Timur ini masih ada beras sisa pengadaan 2015," kata dia.

Ia melanjutkan pihaknya telah membentuk tim untuk memeriksa ribuan ton beras itu, sehingga dalam waktu dekat bisa didapat angka pasti berapa banyak stok yang dapat dilepas.

"Jika sudah dapat angka pastinya akan dirilis berapa nilai kerugian dari beras yang turun mutu itu," ujar dia.

Terkait dengan mekanisme penyimpanan beras di gudang, menurut Bakhtiar perum telah melakukan antisipasi untuk menjaga kualitas beras. Dalam pembelian sudah ada tata caranya seperti untuk beras medium kadar broken 20 persen, kadar air di bawah 14 persen dan sosoh 95 persen.

Namun terkait kasus di Ogan Komering Ulu Timur ini tak lepas dari perubahan kebijakan pemerintah. Semula bantuan sosial berupa beras untuk keluarga sejahtera (Bansosrastra). Kemudian berubah menjadi bantuan pangan non-tunai (BNPT). Biasanya bantuan sosial berupa beras Bulog namun pada 2017 beralih jadi nontunai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement