Ahad 10 Feb 2019 00:42 WIB

Khofifah: Ibu-Ibu Bisa Belajar dari Ibunda Jokowi

Ibundi Jokowi memiliki putra berprestasi cemerlang.

Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Dewan Pengarah Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Khofifah Indar Parawansa mengatakan ibu-ibu JKSN bisa belajar dari "resep" ibunda Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo, yang mempunyai putra berprestasi cemerlang. Jokowi meniti karier politiknya dari pemerintah daerah hingga menjadi presiden.

"Ibu-ibu JKSN bisa belajar bagaimana 'resepnya' ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo, mempunyai putra bernama pak Jokowi, yang berawal menjadi wali kota, kemudian naik Gubernur, dan sekarang Presiden dengan prestasi cemerlang," kata Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri acara Deklarasi JKSN se-Solo Raya di GOR Sritex Arena Solo, Sabtu (9/2).

Pada acara deklarasi JKSN yang dihadiri Khofifah yang juga Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu, hadir pula ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo, bersama tiga putrinya, Iit Sriyantini, Ida Yati, Titik Relawati serta ribuan kiai dan santri se-Solo Raya. "Mudah-mudahan Allah memudahkan semua langkah pak Jokowi menjadi Presiden pada periode 2019-2024," kata Khofifah.

Khofifah pun menceritakan pengalamannya ke lokasi Freeport dan Blok Mahakam. Dulu, dua lokasi tambang itu dikuasai asing. Bahkan, ia menyatakan, Jokowi disebut sebagai antek asing.

"Ternyata sekarang terjadi sebaliknya, aset-aset yang tadinya dikuasi asing, oleh pak Jokowi dikembalikan ke pangkuan Ibu Pertiwi," kata Khofifah.

photo
Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo. (Republika/Binti)

Selain itu, Khofifah juga memuji pembangunan jalan tol dari Surabaya ke Solo sehingga perjalanan dua kota itu dapat ditempuh kurang dari dua jam. Ia pun mengajak santri untuk menyampaikan hal ini kepada mereka yang kurang bisa mensyukuri nikmat Allah.

"Saya yakin kiai dan santri yang hadir di acara deklarasi JKSN merupakan hamba Allah yang pandai mensyukuri nikmat Allah, dan Allah akan menambahkan kenikmatan yang lebih besar," kata Khofifah.

Khofifah mengatakan JKSN merupakan jaringan kiai santri bersifat rasional. JKSN sebetulnya dari pondok pesantren, NU, santri-santri yang tidak terbangun secara struktural dalam kanal-kanal afiliasi atau pertalian politik. 

Relawan yang tergabung di JKSN dapat melakukan kerja sampai tahapan implementatif atau suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terinci. Karena itu, mereka yang tidak ikut dengan relawan-relawan lain bisa bergabung JKSN

"Jadi, sebenarnya prosesnya seperti itu, berjalan secara nasional. Bahkan, beberapa pimpinan NU di luar negeri datang untuk melakukan deklarasi seperti di Malaysia, Taiwan dan Hong Kong," katanya.

Menurut dia, di Malaysia punya potensi suara sekitar 600 ribu, Hong Kong 300 ribu. Mereka mendukung deklarasi untuk Jokowi-Ma'ruf Amin. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement