REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melepas para fasilitator terpadu percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi di Kantor Pemprov NTB, Rabu (30/1).
Doni menyampaikan, 1.523 personel yang dilepas bertanggung jawab menjadi fasilitator pembangunan rumah rusak berat. Belum seluruh personel hadir lantaran masih ada yang mengikuti bimbingan teknis. Dia mengharapkan, awal Februari seluruh personel fasilitator dari TNI, bersama 766 fasilitator dari PUPR susah bisa melakukan tugasnya.
"Ini pun kita rasakan masih kurang dan pemda mengusulkan tambahan seribu personel dari TNI yang berkualifikasi di bidang kontruksi," ujar Doni.
Doni menyampaikan dampak gempa yang melanda wilayah NTB tidak hanya berdampak saat bencana tersebut terjadi, namun hingga saat ini dampaknya masih sangat dirasakan oleh masyarakat.
"Kepedulian kita sangat dibutuhkan oleh masyarakat pasca terjadinya gempa, mengingat banyak dari masyarakat NTB yang rumahnya rusak berat akibat gempa," kata Doni.
Doni menilai kehadirian fasilitator di tengah masyarakat ini harus dapat memberikan solusi guna membantu masyarakat dalam pembuatan administrasi.
"Fasilitator juga diharapkan dapat mendampingi seluruh proses yang dilakukan pokmas dalam percepatan rekonstruksi rusak berat sehingga nantinya masyarakat dapat kembali menempati hunian yang layak seperti sebelum terjadinya gempa," ucap Doni.
Doni berpesan fasilitastor dari TNI, Polri, dan masyarakat dapat bersinergi serta saling berkoordinasi secara terus-menerus sehingga pelaksanaan rekonstruksi rumah rusak berat ini dapat berjalan dan mencapai hasil yang maksimal.
"Dalam hal ini fasilitator dan para Babinsa agar lebih profesional dalam melaksanakan tugas di lapangan sehingga tepat sasaran dan tepat waktu," lanjut Doni.
Doni berharap melalui pelepasan dan pemberangkatan fasilitator ini akan memperlancar percepatan rekonstruksi rusak berat pascagempa. Dengan demikian kondisi kehidupan masyarakat NTB, khususnya masyarakat yang terdampak gempa dapat kembali seperti semula sebelum terjadinya gempa.