Selasa 29 Jan 2019 16:48 WIB

Naik Bus Damri Kota Bandung Dapat Cashback 50 Persen

Telah beroperasi 15 Damri yang menerima KasPro.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Bus  Damri dari Bandung dalam  pameran Indonesia Classic and Unique Bus di Jakarta Internasional Expo, Jakarta, Kamis (22/3).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Bus Damri dari Bandung dalam pameran Indonesia Classic and Unique Bus di Jakarta Internasional Expo, Jakarta, Kamis (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perum Damri Kota Bandung berupaya menghadirkan kemudahan bagi para penggunanya. Pengguna bus Damri saat ini bisa lebih mudah membayar tarif angkutan dengan pembayaran non tunai. Perum Damri menjalin kerjasama dengan penyedia jasa layanan uang eletronik, Kaspro.

Dengan Kaspro, penumpang hanya tinggal membayar melalui aplikasi. Nantinya kode untuk pembayaran bisa dipindai melalui barcode. Dengan kerjasama ini, penumpang bahkan bisa mendapatkan bonus cashback 50 persen tiap rutenya.

Direktur Kaspro Adelheid Helena Bokau menuturkan pengembangan layanan non tunai di bidang transportasi memiliki potensi besar. Karenanya pihaknya melirik Perum Damri untuk pengembangan bisnisnya.

"Kita melakukan inisiatif di bidang transportasi. Karena belum banyak yang menjamah. Selain itu transportasi publik ini yang perlu didukung," kata Adelheid atau biasa disapa Heidi di Jalan LRRE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (29/1).

Solo Great Sale 2019 Dorong Transaksi Nontunai

Heidi menambahkan untuk tahap awal telah beroperasi 15 Damri yang menerima KasPro sebagai alat pembayaran dengan rute Dipati Ukur – Jatinangor dan Elang – Jatinangor. Dalam waktu dekat akan bertambah menjadi 33 Damri untuk kedua rute tersebut.

Selain kedua rute tersebut, KasPro juga telah berencana untuk menambah rute Damri yang menerima pembayaran KasPro seperti Leuwipanjang – Ledeng, Leuwipajang – Dagi, Caheum – Cibeureum dan rute lainnya. Ditargetkan 152 bis Damri dapat menerima pembayaran menggunakan KasPro.

"Saat ini kami juga tengah mengadakan promo yaitu cashback 50 persen dengan maksimal 2 kali transaksi setiap harinya", ujarnya.

Ia mengaku memilih Kota Bandung sebagai pengembangan bisnis karena sebagai salah satu kota besar yang letaknya juga dekat dengan Jakarta. Pihaknya terus berinovasi untuk membangun ekosistem digital sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai keuntungan dan kenyamanan transaksi non tunai.

"Saya lihat Bandung potensinya besar dan melihat pengembangan pelaku industri digital. Mahasiswanya juga banyak, kaum milenial itu banyak sekali," ujarnya.

Ia menuturkan cara pembayaran dengan Kaspro pun sangat mudah. Penumpang yang sudah memiliki aplikasi di telepon seluler tinggal memindai barcode yang ada di bus Damri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement