Ahad 06 Jan 2019 18:52 WIB

Polres dan Kodim Jakarta Pusat Buru Preman Tanah Abang

Juru parkir liar juga terjaring dalam operasi di kawasan Tanah Abang.

Operasi penertiban parkir liar di sekitaran Thamrin City, Jakarta Pusat. (Dok)
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Operasi penertiban parkir liar di sekitaran Thamrin City, Jakarta Pusat. (Dok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat Polres dan Kodim 05/01 Jakarta Pusat melancarkan operasi pencarian preman yang kerap meresahkan warga. Kali ini, yang menjadi sasaran adalah kawasan  Pasar Tanah Abang.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, 100 personel gabungan diterjunkan untuk memberantas para preman. Operasi dilangsungkan di blok-blok Pasar Tanah Abang dan seputaran Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim dan Thamrin City.

Baca Juga

"Mereka selalu meresahkan masyarakat dengan pemalakan dan memungut restribusi liar," kata Roma dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (6/1).

Dari operasi kali ini, 43 preman ditangkap di tiga titik. Barang bukti yang diamankan antara lain lem, pisau, gitar untuk mengamen, dan uang yang diduga hasil retribusi ilegal.

Ketika petugas melakukan razia, beberapa preman yang ditangkap di pinggir jalan kedapatan sedang dalam keadaan mabuk. Bahkan, ada yang sempat mengigau saat diciduk aparat kepolisian.

"Ada pengamen liar, orang yang membawa senjata tajam, dan ada juga petugas parkir liar," ujar Roma.

Petugas mengamankan 10 juru parkir liar yang mencetak sendiri tiket retribusi. Para juru parkir liar itu memberikan potongan karcis kepada mereka yang memarkirkan kendaraannya di kawasan Thamrin City dan memungut biaya parkir Rp 10 ribu.

"Uangnya masuk ke kantor pribadi," ungkap Roma.

Menurut Roma, modus parkir liar ini sudah lama terjadi. Juru parkir liar tersebut pernah ditindak sebelumnya, namun kini muncul kembali.

"Sebelum Natal dan Tahun Baru pernah kami usut dan dirilis di Polda Metro. Kami akan usut tuntas terus," ujarnya.

Menurutnya, salah satu cara mengenali tiket retribusi asli adalah tersematnya stampel Pemprov DKI. Sementara tiket parkir yang palsu berwarna putih dan tak ada lambang Pemprov DKI.

"Kami imbau masyarakat tak boleh terlalu percaya dengan modus parkir seperti ini, " ungkap Roma.

Di tempat yang sama, Dandim 05/01 Jakarta Pusat Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana menegaskan, pihaknya akan terus mendukung upaya Polri dalam meningkatkan rasa aman di masyarakat. Ia menilai, perlu ada sinergi antarinstansi.

"Kami terus koordinasi dan menyiapkan anggota untuk membantu Polri dalam memberantas premanisme," kata Wahyu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement