Rabu 07 Nov 2018 20:22 WIB

Bayi Rafezha Widjaya Berhasil Diintenfikasi oleh DVI Polri

Ada 7 penumpang teridentikasi dari hasil sidang rekonsiliasi di RS Polri Kramat Jati.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri memeriksa jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang baru tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri memeriksa jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang baru tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu penumpang bayi yang menjadi korban pesawat Liom Air yang jatuh berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polri, Rabu (7/11). Bayi bernama Rafezha Widjaya, umur satu tahun sembilan bulan, berhasil teridentifikasi melalui DNA dan medis.

Komandan Identifikasi Korban Bencana (DVI) Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Lisda Cancer mengumumkan bayi Rafezha tercatat satu di antara tujuh penumpang teridentikasi dari hasil sidang rekonsiliasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Rabu sore. Penumpang lain yang berhasil diidentifikasi yakni jenazah atas nama Kasan (laki-laki,63 tahun) melalui sidik jari. Lalu ada Eling Sutikno (laki-laki, 59 tahun) teridentifikasi melalui sidik jari, Sahabudin (laki-laki, 40 tahun) teridentifikasi melalui sidik jari, dan AKBP Sekar Maulana (laki-laki, 45 tahun) teridentifikasi melalui sidik jari.

Kemudian, dr Rio Nanda Pratama (laki-laki, 26 tahun) teridentifikasi melalui sidik jari, Radhika Widjaya (laki-laki, empat tahun) teridentifikasi melalui DNA dan medis.

Lisda mengatakan telah menginformasikan temuan tersebut ke keluarga korban selanjutnya jenazah akan diserahkan pada Rabu malam. Hingga saat ini, tim DVI telah mengidentifikasi total 51 penumpang, terdiri atas 40 laki-laki dan 11 perempuan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement