Ahad 21 Oct 2018 19:06 WIB

BNN: Tiga Titik Ini Jadi Pintu Narkotika Masuk dari Malaysia

Narkotika dari Malaysia diselundupkan melalui jalur laut ke Aceh, Dumai, dan Tarakan.

Rep: Arif Satrio Nugroho / Red: Ratna Puspita
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Pemberantasan Narkotika Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jenderal Arman Depari menyebut, sebagian besar narkotika yang datang ke Indonesia masih diselundupkan dari Malaysia. Narkotika yang umumnya berbentuk sabu itu disusupkan melalui tiga titik.

"Pada umumnya narkotika baik sabu maupun ekstasi diselundupkan dari Malaysia melalui jalur laut ke Aceh, Dumai, dan Tarakan untuk dibawa ke Jakarta, Medan, dan beberapa kota di Kalimantan untuk diedarkan," kata Arman saat dikonfirmasi, Ahad (21/10).

Arman menuturkan, modus penyelundupan sabu ini dilakukan dengan modus menyebar melalui beberapa titik. Hal ini, Arman mengatakan, bertujuan menghindari petugas.

Arman menjelaskan, para kurir menyelundupkan secara terpisah dari beberapa titik pemberangkatan dan tujuan yang berbeda-beda. Modus ini, menurut jenderal bintang dua itu, biasa disebut dengan shot gun.

"Jadi mereka gunakan banyak titik, menyebar banyak, sehingga kalau satu kurir tertangkap, diharapkan yang lainnya bisa lolos," kata Arman.

Kendati demikian, BNN tetap berupaya mengantisipasi jalur perairan itu. BNN, kata Arman, bekerja sama dengan Pol Airud, TNI AL, dan Bea Cukai untuk menjalankan operasi dan patroli di perairan Indonesia.

“Kami sinergi dengan petugas di laut ada TNI AL, Bea Cukai, mereka andalan kita, serta Polair dan Bakamla. Di perbatasan darat kita bareng TNI AD," ujar Arman.

Untuk asal barang tersebut, yakni Malaysia, Arman mengatakan, BNN akan lebih proaktif untuk bekerja sama. “Kami mencoba menjalin kerja sama dengan Malaysia dan Singapura sehingga dengan kerja sama ini kami bisa menangkal di hulunya sehingga kami tidak kebakaran jenggot ketika sudah ada di Indonesia," ujar dia.

Dalam sebulan terakhir, terdapat tiga kasus peredaran sabu yang melalui tiga titik Aceh, Dumai dan Tarakan. Pada Kamis (11/10) BNN bersama Bea Cukai mengamankan M (25 tahun) dan AG (29 tahun) dengan bukti total 10 kilogram sabu. Mereka memasukkan sabu ke Medan melalui Dumai.

BNN juga mengamankan lima tersangka yang menjadi pengedar sabu dengan bukti 3,1 kilogram sabu yang masuk ke Aceh.  "Selanjutnya, berdasarkan penyidikan yang dilakukan oleh petugas diketahui bahwa sabu yang dibawa dari Aceh Utara tersebut rencananya akan diedarkan di Jakarta, Bandung dan Batam," ujar Arman.

Kemudian, 1,5 kilogram sabu yang masuk ke Tarakan juga diamankan BNN.  Enam orang tersangka diamankan setelah mencoba menyelundupkan narkotika jenis sabu dari Tawau, Malaysia melalui perairan pulau Bunyu, Kalimantan Utara menuju Kota Tarakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement