Selasa 02 Oct 2018 19:04 WIB

PKPI: Jangan Berspekulasi Soal Penganiayaan Ratna Sarumpaet

'Jangan memancing di air keruh. Bangsa Indonesia sedang berduka untuk Palu.'

Ratna Sarumpaet
Foto: Instagram Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mengingatkan semua pihak untuk tidak berandai-andai dan mengkaitkan dugaan penganiyaaan terhadap Ratna Sarumpaet dengan berbagai rumor politik. Termasuk, jangan mengaitkan dengan pilihan politik Ratna Sarumpaet.

"Jangan berspekulasi. Jangan memancing di air keruh. Marilah kita sama-sama menahan diri dan mendinginkan suasana hati. Bangsa Indonesia sedang berduka untuk Palu, Donggala, dan Sigi," kata Sekretaris Jenderal PKPI, Verry Surya Hendrawan, di Jakarta, Selasa (2/10).

Menurut Verry, PKPI juga mendoakan semoga Ratna Sarumpaet segera pulih dan dapat beraktivitas kembali. PKPI mengutuk tindakan yang diduga kekerasan terhadap Ratna Sarumpaet. 

Menurut Verry, apa pun motifnya tidak dibenarkan secara hukum melakukan kekerasan kepada pihak lainnya. "Apalagi, kepada seorang ibu," ujarnya.

Selain itu, PKPI juga mengingatkan Ratna Sarumpaet untuk melaporkan dugaan tindak kekerasan yang dialaminya ke kepolisian. Pelaporan agar dugaan tersebut segera diusut dan diproses hukum.

"Kami yakin Polri mampu menyelesaikan dan mengungkap kasus ini sehingga semuanya menjadi jelas untuk semua pihak," kata dia. 

Dugaan penganiayaan Ratna pertama kali diketahui di media sosial. Bahkan, foto wajah Ratna Sarumpaet membengkak dan memar akibat bukti penganiayaan tersebut beredar di media sosial. 

Tim Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) sudah menemui Ratna Sarumpaet dan membenarkan telah terjadi penganiayaan terhadap tokoh dan aktivis perempuan tersebut. Ketua Umum ACTA, Kris Ibnu T Wahyudi, mengatakan, Ratna mengaku merasakan paling sakit di bagian wajah. "Wajahnya memar," kata Kris kepada wartawan, Selasa (2/10).

Untuk sementara, Kris menerangkan, ACTA belum dapat menyampaikan kepada publik perihal waktu dan lokasi penganiayaan berlangsung. Ia menerangkan, hal ini berdasarkan permintaan Ratna dan demi keamanan. "Kami masih terus berdiskusi dengan Kak Ratna. Beliau minta untuk saat ini fokus ke pemulihan fisik satu-dua hari ke depan," ujarnya.

Baca Juga: Tim Prabowo Beberkan Kronologi Penganiayaan Ratna Sarumpaet

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement