Selasa 02 Oct 2018 06:47 WIB

UNICEF Khawatirkan Keselamatan Ribuan Anak di Sulteng

Ribuan anak terkena dampak gempa dan tsunami yang melanda Sulteng

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah warga korban bencana gempa bumi dan tsunami dirawat di Rumah Sakit Lapangan Yonkes Kostrad, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga korban bencana gempa bumi dan tsunami dirawat di Rumah Sakit Lapangan Yonkes Kostrad, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – UNICEF menilai situasi bagi ribuan anak korban gempa bumi dan tsunami yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah, akan sangat genting dalam beberapa hari mendatang. Anak-anak di Palu, Donggala dan tempat-tempat lain yang terkena dampak gempa dan tsunami membutuhkan bantuan segera untuk pulih.

“Dengan setiap laporan baru tentang gempa bumi dan tsunami dahsyat ini, kekhawatiran kami meningkat untuk keselamatan anak-anak di Palu, Donggala dan tempat-tempat lain yang terkena bencana. UNICEF Indonesia, dalam kemitraan dengan Pemerintah, melakukan semua yang dapat dilakukan untuk membantu keadaan darurat ini, yang terjadi hanya satu bulan setelah gempa besar dengan korban ratusan jiwa di Lombok,” kata Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Amanda Bissex, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (1/10).

Pemerintah telah mengkonfirmasi pada 1 Oktober bahwa 844 orang tewas, 632 terluka dan 90 orang hilang dengan 48. 025 mengungsi serta 1,5 juta orang berpotensi terdampak. Angka ini kemungkinan akan bertambah karena semakin banyak daerah yang bisa diakses dan Pemerintah melakukan penilaian lebih lanjut.

Berdasarkan penilaian awal dengan para mitra di lapangan, kebutuhan mendesak termasuk evakuasi dan manajemen layanan untuk korban luka, layanan medis dan kesehatan termasuk layanan rujukan, makanan dan non-makanan dan tempat perlindungan darurat. Lebih dari 1.000 sekolah dikhawatirkan terdampak, yang berdampak langsung terhadap sekitar 19 persen siswa di Sulawesi Tengah.

Amanda menjelaskan, berdasarkan pengalaman UNICEF, barang kebutuhan di Indonesia kemungkinan akan mencakup makanan (makanan siap saji), air, sanitasi dan kebersihan (WASH), perawatan kesehatan primer termasuk pertolongan pertama dan dukungan psiko-sosial, obat-obatan, dan perlengkapan kebersihan perempuan.

"Selain itu, layanan untuk identifikasi dan rujukan untuk anak-anak yang terpisah dan tidak didampingi, pencegahan pemisahan keluarga, dukungan psikososial dan pendidikan perlu ditetapkan secepat mungkin untuk mengembalikan anak-anak ke keadaan normal," ujar Amanda.

UNICEF menyerukan kebutuhan dana 5 juta dolar AS untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, gizi, sanitasi, dan perlindungan anak untuk keadaan darurat saat ini serta dampak jangka panjang dari gempa bumi Lombok.

Selain itu UNICEF juga membuka donasi untuk bencana di Sulawesi Tengah, melalui unicef.id/tsunamisulawesi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement