Ahad 16 Sep 2018 15:36 WIB

Pengelola Apartemen Kalibata City Bantah Tudingan Warga

Kasus prostitusi telah berulang kali dilaporkan terjadi di apartemen Kalibata City.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Kalibata City, tak hanya tempat bersemainya prostitusi online. Muda mudi Jakarta juga menggunakannya untuk tempat bercinta, hingga pelancong domestik juga memakainya untuk memuaskan syahwat. Penampakan tower-tower apartemen Kalibata City, Jakarta, Ahad (12/8).
Foto: Republika/Muslim AR
Kalibata City, tak hanya tempat bersemainya prostitusi online. Muda mudi Jakarta juga menggunakannya untuk tempat bercinta, hingga pelancong domestik juga memakainya untuk memuaskan syahwat. Penampakan tower-tower apartemen Kalibata City, Jakarta, Ahad (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Manager Pengelola Kalibata City, Ishak Lopung membantah pihaknya tak bekerja sama dalam memberantas praktik prostitusi di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Ia mengatakan pihaknya telah turut berpartisipasi dalam pencegahan praktik prostitusi.

“Yang tidak kerjasama siapa sih? Selama ini kami kerjasama kok. Kan ada perhimpunan penghuni dan kami kerja sama," ungkap Ishak ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (16/9).

Menurut Ishak, selama ini pengelola apartemen Kalibata City sudah melakukan tindakan banyak hal dalam pemberantasan praktik prostitusi. Sampai sekarang, itu masih dijalankan pengelola.

"Kami selalu bersedia berbicara bila memang warga membutuhkan untuk melakukan sesuatu terkait dengan pencegahan praktik prostitusi," ujarnya.

Ishak lalu menjelaskan, pemasangan imbauan masyarakat menjadi bentuk nyata langkah pengelola dalam pemberantasan praktik prostitusi. Di pintu masuk apartemen, contohnya, terdapat running text berisikan larangan praktik prostitusi.

Selain itu, pengelola juga memasang imbauan serupa di majalah dinding (mading) yang ada di sejumlah titik di tiap tower apartemen. "Kami juga telah memasang spanduk yang berisi imbauan untuk tidak disewakan harian,” tuturnya.

Ishak juga membantah tak memasang kamera CCTV di lingkungan apartemen. Menurutnya, saat ini pihaknya telah memasang kamera itu di beberapa titik, seperti di lobi, di dalam lift, dan juga di parkiran.

Pengelola juga menjalankan gerakan tertib hunian kepada warga Kalibata City. Ishak mengatakan pihaknya terus melakukan pemeriksaan dan pendataan dengan mendatangi para penghuni apartemen. Dia menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti orang-orang yang tidak terdaftar dalam daftar penghuni.

“Kalau dia memang sewa harian dan nggak punya data ya suruh keluar saat itu juga. Karena kan memang nggak boleh. Kita panggil brokernya, dan semua yang terlibat,” tegas Ishak.

Dia menyebutkan, agen properti kerap menyewakan unit secara harian. Selain itu, mereka sering tak melaporkan data penghuni kepada pengelola untuk didata.

“Makanya saya imbau para agen untuk bisa lapor untuk pendataan,” jelasnya.

Di samping itu, petugas keamanan juga diaktifkan untuk menegur orang-orang yang terlihat hanya duduk-duduk saja di lantai dasar. Langkah itu bertujuan untuk memastikan orang tersebut memang warga atau berkepentingan untuk ada di lingkungan apartemen.

“Misalnya mereka nunggu di depan, akan ditegur dan ditanya mau bertemu dengan siapa,” ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di apartemen Kalibata City, Sabtu (16/9) siang. Momentum itu terrekam dalam fitur Instastory di akun media sosial Instagram resminya, @aniesbaswedan.

Dikonfirmasi kepada salah satu warga apartemen Kalibata City, Sabina Lubis, Anies datang melakukan sidak di tower Damar. Kedatangannya itu, disebut Sabina untuk rapat mendengarkan keluh kesah warga terkait praktik prostitusi yang ada di lingkungan apartemen Kalibata City.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement