REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim Psikologi TNI dari Dinas Psikologi Angkatan Darat (Dispsiad), Dinas Psikologi Angkatan Laut (Dispsial) dan Dinas Psikologi Angkatan Udara (Dispsiau) melaksanakan kegiatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). OMSP ini dalam rangka memberikan bantuan pemulihan trauma psikologis bagi para korban gempa bumi yang terjadi di Lombok Timur beberapa waktu lalu.
Tim Psikologi Trimatra TNI yang dipimpin Letkol Laut (T) Mawi Utomo bersama dengan Mayor Inf Kurniawan, Mayor Kes Muflih Dahlan, Kapten Laut (KH) Ary Baktiar, Kapten Kes Eko Sugiharto, dan Lettu Cku Yuda Rahman, membantu dukungan psikologi mental healing bagi warga masyarakat di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Jumat (3/8). Letkol Laut (T) Mawi Utomo mengatakan, kegiatan psikologi mental healing diawali dengan pendataan para korban dengan metode need assesment dan need analysis. Metode ini bertujuan mendata seberapa banyak korban terdampak stress pascagempa dan seberapa dalam tingkat trauma yang dialami oleh para korban.
"Dari hasil analisa akan diketahui bentuk metode intervensi apa saja yang efektif untuk diberikan," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Jumat (3/8).
Dia menyebutkan, bentuk dukungan psikologi mental healing bagi warga korban gempa merupakan penanganan Catastrophic Event dan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Mawi menjelaskan, setelah analisa kebutuhan, kemungkinan besar akan dilakukan kegiatan intervensi. Kegiata ini meliputi lima tahap, yaitu terapi untuk menurunkan tingkat kecemasan pascabencana dengan berbagai teknik relaksasi; mengembalikan kondisi emosional para korban dengan beberapa teknik Emotional Behavioral Therapy, Cognitive Behavior Therapy (CBT) dan Hypnotherapy.
Baca: Tim Psikologi TNI Bantu Pulihkan Trauma Korban Gempa Lombok
Juga meningkatkan kondisi motivasi para korban dengan berbagai Metode Motivation Training; melakukan konseling secara bertahap dan intensif terhadap para korban. Selain itu memberikan pelatihan metode dan teknik-teknik mental healing kepada para relawan dari berbagai instansi dalam rangka menanggulangi dan mempercepat proses pemulihan trauma pascabencana.
"Setiap hari akan dilaksanakan kegiatan mental healing berupa terapi dengan berbagai kombinasi teknik penanganan yang diberikan secara simultan kepada para korban. Diharapkan, intervensi yang diberikan dapat menanggulangi PTSD yang dialami para korban. Sehingga mereka bisa segera melakukan aktivitas sehari-hari secara normal tanpa rasa trauma," tambahnya.
Di sisi lain, Mawi mengatakan, selain membantu warga korban gempa bumi, Tim Psikologi TNI juga memberikan pembekalan metode dan teknik kepada 50 relawan di Aula Kren Lombok, Jalan Tambora 1, Perum Puri Gelang Indah, Lombok Timur.