Selasa 17 Jul 2018 20:00 WIB

Jumlah Penduduk Miskin di Lampung Satu Juta Lebih

Naiknya harga bahan pangan menjadi faktor adanya kenaikan penduduk miskin.

Rep: mursalin yasland/ Red: Muhammad Hafil
Kemiskinan, ilustrasi
Foto: Republika
Kemiskinan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pada Maret 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung merilis jumlah penduduk miskin terdata sebanyak 1.097.050 orang atau 13,14 persen dari jumlah penduduk Provinsi Lampung. Dibandingkan pada Maret 2017, jumlah penduduk miskin di Lampung sebesar 1.131.730 orang terjadi penurunan 34.680 orang.

Sedangkan pada September 2017, jumlah penduduk miskin provinsi paling selatan di Pulau Sumatra tersebut berjumlah 1.083.740 orang, terjadi kenaikan sebesar 13.310 orang pada Maret 2018.

Kepala BPS Lampung Yeane Irmaningrum mengatakan, pada September 2017 angka kemiskinan di Lampung 13,04 persen. Sehingga terjadi penambahan jumlah orang kategori miskin sebanyak 13.310 orang penduduk atau 13,14 pesen.

Menurut dia, adanya kenaikan jumlah penduduk kategori miskin tersebut salah satu faktor naiknya harga bahan pangan, melambatnya pertumbuhan ekonomi, minimnya produktivitas tenaga kerja, dan terjadi disparitas penduduk kota dan desa.

Dalam rilis BPS, Selasa (17/7), pada Maret 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan) di Lampung mencapai 1.097.050  orang (13,14 persen), bertambah sebesar 13,31 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 sebesar 1.083,74 ribu orang (13,04 persen).

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 9,13 persen naik menjadi 9,27 persen pada Maret 2018. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2017 sebesar 14,56 persen naik menjadi 14,76 persen pada Maret 2018.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mengungkapkan persentase penduduk miskin di Bumi Ruwa Jurai hingga bulan Maret 2018 mencapai 1,09 juta orang atau 13,14 persen dari total penduduk. Nilai tersebut bertambah 13,31 ribu atau 0.1 persen dibanding periode September 2017 sebanyak 1,08 juta jiwa.

Menurut Yeane, penurunan angka kemiskinan pada September 2017 dipengaruhi faktor stabilnya inflasi di Provinsi Lampung pada periode Maret hingga September 2017, pertumbuhan ekonomi Lampung, juga tersalurnya program beras sejahtera (Rastra) pada bulan tersebut.

Pada Maret 2017, ia mengemukakan penyaluran rastra kepada masyarakat miskin masih terbatas, sedangkan pada September 2017 penyalurannya sudah 100 persen. Kondisi tersebut membuat peningkatan kesejahteraan penduduk semakin baik, karena faktor garis kemiskinan juga diukur dengan petersediaan pangan seperti beras.

Persentase penduduk miksin di daerah perkotaan pada Maret 2017 sebear 10,03 persen atau turun menjadi 9,13 persen pada September 2017. Sedangkan persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2017 sebesar 15,08 persen satau turun menjadi 14,56 persen pada September 2017. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement