REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis mendata para korban jatuhnya jembatan di Kecamatan Cidolog mulai kembali ke rumah masing-masing. Kondisi mayoritas korban mulai membaik. Kepala Dinkes Kabupaten Ciamis Engkan Iskandar menyebut usai kejadian jembatan putus pada Selasa (10/7), ada 14 orang memperoleh perawatan medis di Puskesmas Cidolog.
Dari jumlah itu, hanya enam korban yang dirawat inap hingga Rabu, (11/7). "Hari pertama dirawat enam pasien. Hari kedua dipulangkan dua pasien, tinggal empat pasien yang dirawat," katanya pada Republika.co.id, Rabu (11/7) malam.
Dari enam pasien tersebut, ada satu pasien atas nama Siti yang mengalami cedera parah di bagian lengan. Pasien berumur 70 tahun itu awalnya akan dirujuk ke RSUD Banjar. "Siti terduga fraktur di pergelangan tangan sebelah kanan. Informasi terbaru, keluarga siti menolak untuk dirujuk," ujarnya.
Sebelumnya, insiden jembatan roboh terjadi di Dusun Pabuaran Rt 4 Rw 1 Desa Ciparay Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Rombongan tamu yang hendak menuju pesta perkawinan menjadi korban luka.
Penyebab luka karena para korban jatuh dari ketinggian sekitar sepuluh meter dan kondisi sungai tengah kering. Alhasil para korban langsung membentur batu dasar sungai.
Camat Cidolog Dedi Sudrajat sebelumnya mengungkapkan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat rombongan tamu yang akan ke pesta perkawinan melintas. Jembatan itu, kata dia, seharusnya dilintasi satu per satu secara bergantian. Namun rombongan tersebut justru melintas secara bersamaan hingga menyebabkan jembatan tak kuat menahan beban. "Harusnya satu satu menyeberangnya. Karena ini serempak 25 orang bareng menyeberang," kata Dedi.
Jembatan tersebut terdiri atas material bambu dengan panjang sekitar 30 meter dan lebar dua meter. Usia jembatan, diperkirakan mencapai 15 tahun hingga kurang layak dilintasi.