Selasa 19 Jun 2018 22:33 WIB

BPBD: Idealnya KM Sinar Bangun Angkut 40 Penumpang

Berdasarkan data ada 147 warga yang melaporkan kerabatnya hilang

Rep: Issha Harruma/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Personel Basarnas merapatkan kapal usai melakukan pencarian penumpang korban tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba di Dermaga Tigaras, Simalungun, Sumatra Utara, Selasa (19/6) dini hari. KM Sinar Bangun yang diperkirakan membawa puluhan penumpang tenggelam di Danau Toba, Sumatra Utara, Senin (18/6) sekira pukul 17.30 WIB.
Foto: ANTARA FOTO/Lazuardy Fahmi
Personel Basarnas merapatkan kapal usai melakukan pencarian penumpang korban tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba di Dermaga Tigaras, Simalungun, Sumatra Utara, Selasa (19/6) dini hari. KM Sinar Bangun yang diperkirakan membawa puluhan penumpang tenggelam di Danau Toba, Sumatra Utara, Senin (18/6) sekira pukul 17.30 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMOSIR -- Kapal Motor (KM) Sinar Bangun diduga mengalami kelebihan muatan sebelum akhirnya tenggelam di danau Toba, Sumut, Senin (18/6) petang. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samosir, Mahler Tamba mengatakan, kondisi ini diperburuk dengan angin kencang dan ombak besar yang menerpa kapal saat kejadian.

"Informasi yang kami peroleh, kapal ini kelebihan muatan," kata Mahler, Selasa (19/6).

KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, kabupaten Samosir, menuju Tigaras, kabupaten Simalungun. Belum diketahui jumlah pasti penumpangnya karena pihak kapal tidak memiliki manifes. Berdasarkan data pada posko pelaporan yang diterima, ada 147 warga yang melaporkan kerabatnya hilang karena diduga naik KM Sinar Bangun.

"Idealnya kapal ini mengangkut 40 penumpang. Saat kejadian, tali pengemudi kapal putus," ujar Mahler.

Menurut Mahler, selain muatan berlebih, kapal juga sempat melalui cuaca buruk. Kapal itu akhirnya tenggelam sebelum tiba di pelabuhan Tigaras."Kapal sempat dihantam ombak dan oleng, hingga karam. Kapal karam hanya berjarak 50 meter dari pelabuhan Tigaras," kata Mahler. 

Sebelumnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) akan mencari penumpang Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di danau Toba, Sumut, selama sepuluh hari. Peralatan canggih akan dikerahkan untuk memaksimalkan pencarian para penumpang yang belum ditemukan.

"Kami juga perlu tahu penumpang yang pasti itu berapa supaya pencarian dalam tujuh hari. Kalau ada bukti-bukti signifikan kami tambah tiga hari," kata Kepala Basarnas, M Syaugi, Selasa (19/6).

Syaugi mengatakan, pihaknya akan menggunakan peralatan canggih untuk memaksimalkan pencarian penumpang KM Sinar Bangun yang belum ditemukan. Peralatan-peralatan itu pun sudah didatangkan dari Jakarta dan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

"Kami kerahkan tim Basarnas Spesial. Kami juga bawa skuter air untuk di dalam air jadi kalau menyelam bisa seperti membawa motor dan mengangkat enam orang. Tiap personel juga dilengkapi jet boat yang diletak pada bagian pinggang untuk bisa mencari para penumpang," ujar Syaugi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement