Sabtu 02 Jun 2018 22:40 WIB

'Penyerangan Radar Bogor Ganggu Kesejukan Tahun Politik'

Waketum PAN menyayangkan aksi kekerasan tersebut.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Karta Raharja Ucu
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan.
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan turut menyayangkan aksi penggerudukan kantor redaksi harian Radar Bogor oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan diri sebagai kader PDIP. Menurut Taufik, aksi yang menjurus kepada kekerasan yang dilakukan oknum kader PDIP itu berpotensi merusak kesejukan dunia politik tanah air. Terlebih akan mulainya tahun politik jelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

"Kejadian ini tak boleh terjadi lagi, apalagi dilakukan di awal tahun politik, bisa mengganggu suasana kesejukan dan berpotensi muncul perpecahan," kata Taufik melalui siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (2/6).

Wakil ketua DPR RI itu menyebut aksi oknum PDIP dalam merespons pemberitaan Radar Bogor telah mencederai tatanan demokrasi Indonesia. Di era demokrasi ini, kata Taufik, setiap orang diharapkan menjunjung tinggi keterbukaan informasi dan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab.

Menurut dia, jika ada pihak yang tidak terima dengan pemberitaan suatu media, jalan yang tepat untuk memberikan respons adalah dengan mengadukan ke Dewan Pers sebagai induk dari segala kegiatan pers di Indonesia. Taufik menilai, mekanisme dialog melalui dewan pers justru akan menciptakan iklim yang sejuk dan melestarikan kemajuan Indonesi dalam berdemokrasi.

Sekarang dengan cara menggeruduk dan memaki-maki pihak Radar Bogor dengan kata-kata kasar, menurut Taufik malah mengesankan adanya intervensi terhadap kebebasan pers untuk memberikan pendapat dan kritik. "Saat ini kan kita hidup di era demokrasi dan keterbukaan, dan setiap orang dapat mengungkapkan pendapatnya dengan bertanggung jawab. Pers juga dapat memberitakan apapun tanpa adanya intervensi. Tindakan penggerudukan ini tentu tidak dapat dibenarkan," ujar Taufik.

Sebelumnya, sekitar seratus kader dan simpatisan PDIP mendatangi Kantor Radar Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat. Aksi tersebut dipicu pemberitaan Radar Bogor yang menampilkan foto Megawati dengan judul "Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta". Menurut massa PDIP yang hadir ke kantor Radar Bogor, berita tersebut dianggap sangat tendensius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement