REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga- lembaga Injili Indonesia (PGLII) pusat Pendeta Ronny Mandang mengungkapkan, sebanyak 25 gereja di Surabaya menjadi sasaran serangan para teroris. Namun demikian, kata dia, hanya tiga gereja di Surabaya yang diledakan para teroris pada Ahad (13/5).
Ronny mengaku mendapat data tersebut dari sumber yang terpercaya. Meski demikian Ronny enggan menyebutkan nama sumber yang memberinya informasi terkait 25 gereja di Surabaya yang menjadi sasaran teroris tersebut.
"Data yang kami peroleh ada 25 gereja di Surabaya yang menjadi targetnya (serangan teroris). Infonya kami dapat dari sumber yang kami percaya. Kami sudah memberikan instruksi semua gereja tanpa pandang alirannya untuk berhati-hati," ujar Ronny saat meninjau salah satu lokasi ledakan, di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro nomor 146, Tegal Sari, Surabaya, Ahad (13/5).
Ronny kemudian meminta aparat kepolisian untuk cepat bertindak. Karena menurutnya, gereja adalah tempat yang netral dari semua unsur politik dan kepentingan berbagai ideologi.
"Saya tidak ingin bilang kejar teroris dan hukum seberat-beratnya. Tapi kami minta seluruh masyaarakat Indonesia tetap tenang dan berdoa saja," ujar Ronny.
Seperti diketahui, ledakan bom terjadi di Surabaya, Ahad (13/5) pagi. Ledakan bom terjadi di tiga gereja yang ada di sana. Tiga gereja yang dimaksud adalah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Arjuna, dan Gereja Santa Maria di Jalan Ngagel.