REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Menteri Pariwisata Arief Yahya berpendapat bahwa hajatan politik di Indonesia tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kunjungan wisata ke beberapa daerah. Dia mengatakan hal tersebut berdasarkan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilihan umum (pemilu).
Dia mengatakan beberapa kali terjadi pilkada, pemilihan legislatif (pileg), dan bahkan pemilihan presiden (pilpres) di Indonesia tidak terlalu memengaruhi kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. “Jadi saya berkesimpulan bahwa aktivitas politik di Indonesia, meskipun sekarang tahun politik, tidak akan terlalu banyak memengaruhi jumlah wisman dan wisnus," katanya di Shanghai, China, Senin (7/5).
Oleh sebab itu, dia optimistis target kunjungan 14 juta wisatawan mancanegara, sebanyak tiga juta di antaranya dari China, akan tercapai pada tahun ini. Pada 2017, jumlah kunjungan wisman asal China mencapai angka 2,2 juta atau tumbuh 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun ini kami proyeksikan tumbuh 40 persen sehingga bisa mencapai angka tiga juta. Namun ini tidak mudah," ujar Menpar yang kedatangannya ke kota terbesar secara ekonomi di daratan Tiongkok itu untuk meninjau Indonesia Week yang digelar KJRI Shanghai.
Ia menyebutkan tingkat kunjungan wisman asal China ke Indonesia pada Januari-Februari 2018 mencapai 150 ribu per bulan. Kemudian pada Maret 2018 sudah mencapai 200 juta.
"Kalau kita ingin dapat tiga juta, maka setidaknya harus dapat 250 ribu per bulan. Baru dinyatakan aman," kata Arief.
Presiden Jokowi dan PM Cina Li Keqiang berfoto bersama sambil menunjukkan maskot Asian Games di Istana Bogor, Senin (7/5).
Pada 2017, kontribusi China terhadap kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 15 persen. Pada tahun ini, dia menargetkan 20 persen.
"Untuk meraih 20 persen itu seharusnya tidak terlalu susah karena outbond (kunjungan wisata ke luar negeri) dari China itu sepengetahuan saya 120 juta, tetapi klaim dari sini 138 juta. Kalau kami targetkan empat juta saja, itu berarti kurang dari tiga persen sebenarnya," ujarnya.
Salah satu upaya untuk meraih jumlah kunjungan wisman dari China, Kemenpar juga mempromosikan pariwisata terkait dengan penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang pada Agustus mendatang. "Target kami mendapatkan 170 ribu,” kata dia.
Dia memerinci 20 ribu ofisial dan atlet, sedangkan 150 ribu penonton. “Dari China kalau 15 persen terhadap wisman, jadi kira-kira 25 ribu orang China akan datang selama penyelenggaraan Asian Games," kata Menpar.
Selama penyelenggaraan Asian Games, pemerintah akan dijual 75 paket khusus di tujuh objek wisata, namun yang terbanyak di Jakarta dan Palembang. "Lima lainnya di Jabar, Banten, dan Sumsel. Bali tentu kami jual juga sebagai daya tarik khusus," ujar Arief menambahkan.
Baca Juga: Indonesia-Cina Promosikan Asian Games 2018