REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Hukum dan Ham Haris Azhar menilai adanya aksi bagi-bagi sembako di Monas, Jakarta Pusat akhir pekan lalu hanya ajang untuk pamer kebaikan dan kedermawanan. Harusnya jika ingin berbuat baik, menurut Direktur Eksekutif Lokataru Foundation itu bisa dengan mendistribusikan langsung bantuan ke masyarakat yang membutuhkan tanpa harus memobilisasi massa ke tempat-tempat umum.
"Menurut saya itu hanya mau mempertunjukan kedermawanan. Saya tak peduli siapa yang bikin tapi mereka ini ingin memperlihatkan kalau mereka dermawan dan peduli orang miskin," kata Haris di Jakarta, Sabtu (5/5).
Mantan aktivis Kontras itu juga menyayangkan aksi bagi-bagi sembako yang dilakukan Forum Untukmu Indonesia (FUI) tidak dikelola dengan baik. Sehingga berakibat meninggalnya dua orang bocah karena dehidrasi ketika berdesakan antri sembako.
Selain itu lanjut Haris aksi bagi-bagi sembako dengan memobilisasi massa juga tidak tepat. Sehingga kawasan Monas terjadi kemacetan di akhir pekan. Haris menduga adanya mobilisasi massa dari luar Jakarta untuk diberikan jatah sembako.
"Saya kena imbas macetnya ada banyak (bus) pelat F," ujar Haris.