REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo didampingi juga oleh Menteri Perhubungan Budi Karya mengundang empat perwakilan dari Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Hal tersebut setelah 1.000 peserta dari GARDA, menggelar aksi unjuk rasa.
Undangan itu sangat diapresiasi oleh para peserta, karena itu merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan ojek online (Ojol). "Ternyata pemerintah sayang sama ojol," ujar Jenderal Lapangan GARDA, Badai Asmara, saat ditemui di lokasi demo, Selasa (27/3).
GARDA mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap Ojol, apalagi dengan kedatangan perwakilan GARDA yang diterima dengan baik di Istana Merdeka. Ojol merupakan produk anak bangsa yang ikut serta terlibat dalam lingkar perekonomian bangsa. "Kita juga beranggapan bahwa kita anak bangsa, yang berusaha meningkatkan mutu Indonesia ke depannya, melalui layanan customer. Ojol menghasilkan investasi lain-lain lagi," jelas Badai.
Selain empat orang ke Istana Negara, 12 dari mereka juga diundang ke Kementerian Perhubungan menemui Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, dan dengan beberapa aplikator. "Intinya bicara tentang tuntutan kita, dan mau dimediasi lagi besok siang diundang," ucapnya.
Untuk diketahui, Setidaknya ada empat perwakilan dari GoGraBer (Gojek, Grab, Uber) yang menemui Presiden Joko Widodo masuk ke dalam Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Mereka mendiskusikan terkait tarif dan perlindungan hukum.
Jenderal Lapangan Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA), Badai Asmara, mengatakan Presiden memanggil perwakilan para aksi lantaran melintas di depan jalan tempat aksi berlangsung. "Tadi Pak Jokowi lewat di depan kami, lalu dia bertanya denga ajudannya, ada apa itu ramai-ramai. Akhirnya sekitar pukul 13.00 WIB tadi perwakilan kami dipanggil," kata Badai saat ditemui usai demo selesai, Selasa (27/3).
Ia menegaskan, ada empat orang perwakilannya yang menemui Presiden Jokowi, dan 12 orang yang menemui Menteri Perhubungan Budi Karya. Jokowi mengatakan, pihaknya akan memberikan hasilnya pada esok hari, Rabu (28/3). "Tadi kita bertemu Pak Jokowi sekitar 20 menitan, dan bertemu Pak Budi agak lama. Besok, Pak Jokowi bilang untuk bertemu langsung dengan Jenderal Moeldoko untuk melihat hasilnya," jelas Badai.
Diskusi yang berlangsung dengan Presiden Jokowi dan Menhub Budi Karya, membahas terkait payung hukum dan tarif ojek online yang semakin hari semakin murah. Hal itu pun, kini telah merugikan para driver ojek online. Aksi tersebut dimulai sejak keramaian datangnya para peserta Aksi GARDA ke depan Istana Merdeka, pukul 10.00 WIB. Lalu lintas di sekitar lokasi aksi pun sempat macet panjang lantaran motor driver ojol memenuhi ruas Jalan Medan Merdeka Barat itu.
Setelah diguyur hujan cukup lama, itu tidak menyurutkan niat para peserta melanjutkan aksinya. Bahkan, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu sempat naik ke mimbar untuk mengimbau agar peserta kondusif. "Terima kasih atas kegiatan menyampaikan pendapat dimuka umum yang terbilang dapat tertib dan akomodir langsung diterima Presiden. Semoga ke depan semakin sukses. Nanti ketika bubar kami mohon tertib kembali ke rumah dengan damai. Hidup ojek online!" papar Roma di atas mimbar.
Usai melaksanakan aksinya, para peserta bubar jalan sekitar pukul 15.30 WIB. Kondisi penyampaian aspirasi pun berjalan kondusif dan aman terkendali.