Jumat 31 Oct 2025 18:50 WIB

Mau Jadi Mitra atau Karyawan? Ini Suara Para Driver Soal Rencana Perpres Ojol

Rencana perpres tersebut dinilai seharusnya dilakukan sejak lama.

Rep: Mg165/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga membagikan makanan untuk pengemudi ojek online di Jalan Sugiyopranoto, Keprabon, Solo, Jawa Tengah, Ahad (31/8/2025). Aksi tersebut digelar warga sebagai wujud solidaritas terhadap para pengemudi ojek online yang sedang bekerja sekaligus memberikan semangat dan menjaga suasana tetap kondusif.
Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
Warga membagikan makanan untuk pengemudi ojek online di Jalan Sugiyopranoto, Keprabon, Solo, Jawa Tengah, Ahad (31/8/2025). Aksi tersebut digelar warga sebagai wujud solidaritas terhadap para pengemudi ojek online yang sedang bekerja sekaligus memberikan semangat dan menjaga suasana tetap kondusif.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Pemerintah tengah menyusun Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengemudi transportasi online yang kerap disebut ojol (ojek online). Salah satu isu hangat yang menjadi sorotan publik yakni apakah para ojol tersebut akan berstatus menjadi karyawan atau tetap sebagai mitra seperti yang saat ini berjalan.

Andrisal selaku driver Maxim mengatakan, jika pemerintah ingin merealisasikan rencana untuk menjadikan mitra sebagai karyawan, sebaiknya gaji lebih diperhatikan.“Saya sendiri lebih pilih jadi mitra aja kalau memang pendapatan nya cuma UMR, karena kalau mitra pendapatan nya gak tentu tapi kadang suka lebih besar dari UMR. Tapi kalau bisa potongan nya kecilin,” kata dia saat berbincang dengan Republika di Stasiun Citayam, Depok, Jumat (31/10/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Andrisal juga mengeluhkan tingginya potongan di semua aplikasi ojol, khususnya di Maxim yang mencapai 15%. Untuk itu, Andrisal sendiri tidak hanya menjadi driver di Maxim tetapi juga di Grab dan Gojek.“Kalau di Maxim potongannya 15%, kalau di Gojek Grab itu kan besar potongannya kalau dulu 20%,  sekarang 30% lebih,"ujar dia.

Sementara itu, Isti selaku driver Gojek juga mengatakan hal yang sama. Dia lebih memilih menjadi mitra karena bisa menentukan penghasilan sendiri tanpa terikat sebagai karyawan perusahaan.

“Kalau jadi karyawan tapi banyak peraturan dan gaji juga tidak mencukupi, lebih baik menjadi mitra saja karena kita bisa menentukan pendapatan kita sendiri tanpa terikat,"ujar dia.

photo
Sejumlah pengemudi ojek daring (ojol) berbincang saat melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Aksi unjuk rasa yang bertepatan pada Peringatan Hari Perhubungan Nasional tersebut menyurakan beberapa tuntutan mulai dari potongan aplikator maksimal 10% hingga hingga pengusutan hingga tuntas kasus tewasnya Affan Kurniawan. - (Republika/Prayogi)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement