REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjadi tamu kehormatan di Kuala Lumpur International Book Fair (KLIBF) di Malaysia tahun ini. Acara tersebut akan digelar di Putra World Trade Center pada 27 April hingga 6 Mei 2018.
Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang jadi tamu kehormatan dalam acara akbar tersebut. "Indonesia memang sudah diperhitungkan dalam dunia perbukuan di luar negeri," kata Ketua Ikapi Pusat Rosidyati Rosalina saat berkunjung ke kantor Harian Republika, Senin (26/3).
KLIBF adalah pameran buku terbesar di Asia. Lebih dari 900 peserta turut serta dalam acara, seperti penerbit dan pelaku bisnis perbukuan lainnya. Acara ini menarik dua juta pengunjung dalam 10 hari pelaksanaan.
Acara ini pararel dengan sedikitnya tiga acara lain di Malaysia, seperti Kuala Lumpur Trade and Copyrights Center (KLTCC), Baca World (Malaysia Digital Lifestyle Exhibition), dan Perhimpunan 1.000 Penulis.
Hingga saat ini, Malaysia merupakan pasar internasional terbesar untuk buku-buku Indonesia. Mulai dari penjualan hak cipta atau secara fisik. Wakil Ketua Bidang Buku Anak, Remaja, dan Umum Ikapi Pusat Amalia B Safitri mengatakan ini karena tidak perlu penerjemahan ulang.
Kerja sama penjualan hak cipta dari penerbit Indonesia ke penerbit Malaysia sudah terjalin sejak tahun 1980-an. Menurut Amalia, saat ini pembaca buku-buku Indonesia di Malaysia terus tumbuh dan berkembang dengan sangat baik.
Distributor dan reseller yang menjual buku-buku Indonesia juga bermunculan, terutama untuk genre buku sasta, sejarah, seni dan budaya. Penulis-penulis
Indonesia, terutama di bidang sastra juga agama sangat populer di Malaysia.
"Bahkan ada reseller yang mengembangkan dengan program paket wisata ke beberapa daerah di Indonesia seperti Padang, Yogyakarta dan Bandung," katanya. Malaysia juga merupakan negara yang rutin ikut serta di Indonesia International Bok Fair (IIBF) dan menjadi Tamu Kehormatan di IIBF 2016.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
