Kamis 22 Feb 2018 08:57 WIB

Novel Baswedan akan Tiba di Tanah Air Siang Ini

KPK menyiapkan sambutan untuk Novel Baswedan

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nur Aini
Penyidik KPK Novel Baswedan
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Penyidik KPK Novel Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan direncanakan tiba di tanah air pada Kamis (22/2) hari ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan, perkembangan kesehatan Novel cukup baik meski sempat terjadi pembengkakan pada mata kirinya dan masih dalam kondisi belum bisa melihat.

"Direncanakan nanti siang Novel akan datang ke KPK. Para pegawai juga akan menunggu kedatangan Novel karena Novel bagian KPK. Sudah terpisahkan lebih dari 10 bulan. Novel juga adalah bagian dari pemberantasan korupsi. Sekitar pukul 13.00 WIB kami akan menunggu," ujar Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah, Kamis (22/2).

Febri menuturkan, saat ini kondisi Novel masih membutuhkan perawatan lebih lanjut untuk menuju operasi tahap dua. Dalam perkembangannya, menurut dokter, selaput mata kiri sudah tumbuh secara merata setelah operasi tambahan pada pekan lalu. "Nanti tahap 2 baru dilakukan proses pemasangan kornea agar berfungsi lebih lanjut," kata Febri.

Adapun untuk jadwal operasi tahap 2 direncanakan pada April 2018."Kami mohon doanya agar perkembangan kesehatan semakin membaik sehingga Novel bisa berkumpul kembali bersama keluarga seperti kita semua, dan agar Novel bisa kembali bekerja di jalan pemberantasan korupsi di KPK," tutur Febri.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan berada di Singapura dan melakukan rangkaian proses pengobatan, khususnya terhadap mata kiri. Novel diserang dengan air keras dan kemudian dokter mendiagnosis sekitar 95 persen bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras tersebut.

Hingga kini kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel masih misteri. Polda Metro Jaya belum mampu mengungkap motif di balik teror tersebut. Polda Metro Jaya sempat merilis dua sketsa wajah yang diduga pelaku teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Dari sketsa yang dipaparkan, pelaku pertama berciri-ciri pria berambut cepak dan berkulit gelap. Sementara satu terduga lainnya berambut panjang dan berkulit putih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement