Sabtu 20 Jan 2018 07:24 WIB

Gunung Kidul Revitalisasi 10 Pasar Rakyat

Anggarannya mencapai sekitar Rp 10,1 miliar.

Seorang pedagang makanan dan minuman ringan menanti pembeli di Pasar Rakyat Peterongan, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (20/7). Untuk membentuk karakter wirausaha masyarakat Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Keuangan bersama Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)  tahun ini telah menerbitkan regulasi kredit pembiayaan ultra mikro (UMI) dengan alokasi anggaran Rp1,5 triliun bagi pengusaha mikro
Foto: Aji Styawan/Antara
Seorang pedagang makanan dan minuman ringan menanti pembeli di Pasar Rakyat Peterongan, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (20/7). Untuk membentuk karakter wirausaha masyarakat Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Keuangan bersama Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) tahun ini telah menerbitkan regulasi kredit pembiayaan ultra mikro (UMI) dengan alokasi anggaran Rp1,5 triliun bagi pengusaha mikro

REPUBLIKA.CO.ID,  GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2018 ini akan melakukan revitalisasi terhadap 10 pasar rakyat.  Anggaran untuk itu mencapai sekitar Rp 10,1 miliar.

"Revitalisasi pasar rakyat ini, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian pedagang dan meningkatkan daya saing dengan munculnya toko jejaring di wilayah itu," kata Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Gunung Kidul Ari Setiawan di Gunung Kidul, Sabtu (20/1).

Dia mengatakan 10 pasar rakyat yang akan diperbaiki itu meliputi Pasar Argosari (Wonosari), Pasar Playen (Playen), Pasar Hargomulyo (Gedangsari), Pasar Mentel (Tanjungsari), Pasar Bedoyo (Ponjong), Pasar Trowono (Paliyan), Pasar Wonontoro (Karangmojo), Pasar Semin (Semin), Pasar Jimbaran (Ponjong) dan Pasar Jepitu (Girisubo).

Anggaran revitalisasi per pasar berkisar dari Rp 600 juta hingga Rp 1,5 miliar. Pasar Argosari, Wonosari, terbesar anggaran Rp 4,5 miliar. Dana tersebut digunakan untuk menyelesaikan pemasangan lift yang sudah dibangun sejak tahun lalu. "Anggaran revitalisasi tergantung dari tingkat kerusakan dan skala prioritas," katanya.

Ari mengatakan dengan pembangunan kembali diharapkan memberikan kenyamanan baik untuk pengunjung maupun pedagang. "Program revitalisasi merupakan bagian untuk menghidupkan kembali pasar rakyat. agar meningkatkan perekonomian pedagang dan masyarakat," katanya.

Kepala Disperindag Gunung Kidul Hidayat menambahkan pembangunan pasar rakyat diharapkan bisa bersaing dengan pasar modern yang semakin banyak di Kabupaten Gunung Kidul. "Untuk sumber anggaran bisa dari APBD, dana alokasi khusus (DAK), hingga tugas pembantuan dari pusat," katanya.

Hidayat berharap masyarakat mendukung dengan cara mendatangi pasar rakyat untuk berbelanja. Sehingga perekonomian bisa bergerak. "Dengan pasar yang semakin baik, maka banyak masyarakat yang mengunjungi pasar rakyat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement