REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) meluncurkan identitas korporasi (corporate identity) baru yang akan mulai diterapkan pada 2018. Warna baru ini diharapkan dapat menanggulangi kerugian perusahaan di sebesar Rp 16,5 miliar
"Kami mengakui kami masih rugi. Oleh karena itu, kami mempunyai spirit baru from zero to hero," kata Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo G Jeffrey Rantung di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Sabtu (24/12).
Jaktour menargetkan waktu satu tahun untuk mengembalikan kerugian di tahun-tahun sebelumnya. Jeffrey berharap kerugian itu dapat ditutup, sehingga pada kuartal terakhir 2018, kerugian itu sudah dapat dinolkan.
"Kami di tahun 2018 di kuartal terakhir, kedua atau ketiga, insya Allah sudah nol. Sudah mulai nol dan sudah siap positif," kata dia.
Menurut Jeffry, ada beberapa perubahan yang akan dilakukan Jaktour dalam rangka membuat branding baru. Pertama, mengubah nama PT Jakarta Tourisindo menjadi PT Jaktour Group. Nama Jakarta Tourisindo dianggap sulit dihafal, sementara nama Jaktour lebih familiar.
Penggunaan kata "group" menggambarkan proyeksi Jaktour ke depan untuk menjadi holding company dengan banyak sektor bisnis yang tergambar dalam pembagian divisi. Ada enam divisi baru yang diluncurkan oleh Jaktour, antara lain JakF&B (makanan dan minuman), Jakhotel (perhotelan), Jakleisure (hiburan), Jakmice (meeting, incentive, convention, and exhibition), Jakedu (pendidikan) dan Jakinfotech (teknologi dan informasi).
PT Jaktour juga meluncurkan logo baru. Logo tersebut berlatar biru dengan burung elang bondol menjadi simbol.
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Jaktour harus bertransformasi menjadi korporasi yang berkomitmen kepada pelanggan. Saat ini persaingan semakin berat dan Jaktour yang membawa nama dan reputasi Jakarta harus dapat bersaing di tingkat dunia dengan baik.
"Identitas korporasi yang baru dari Jaktour dengan tagline 'we care' itu menunjukkan bahwa Jaktour harus bertransformasi," kata Sandi.
Mantan ketua himpunan pengusaha muda Indonesia (Hipmi) itu telah meminta agar Jaktour dapat menyasar bisnis-bisnis baru yang dapat mendatangkan keuntungan dari segi cash flow tanpa harus membebani pemprov. Dia juga meminta agar aset Jaktour dapat difungsikan dengan optimal.
"Sekarang return dan asetnya masih sangat rendah di bawah 10 persen. Kami coba menginspirasi managemen untuk memanfaatkan aset-aset di DKI," kata Sandiaga.