Selasa 19 Dec 2017 16:56 WIB

BNN: MDA Menyebabkan Pengguna Dehidrasi

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
Penggerebekan Diskotek MG International terkait narkoba Tubagus Angke, Jakarta Barat, Ahad (17/12).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Penggerebekan Diskotek MG International terkait narkoba Tubagus Angke, Jakarta Barat, Ahad (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Kimia Farmasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Pol Mufti Djusnir mengungkapkan, kandungan dalam MDA (methylenedioxyamphetamine) bisa menyebabkan dehidrasi. Rasa haus itu justru menyebabkan ketergantungan pada si pengguna.

"Karena sabu ini kan methampethamin. Itu kalau digunakan nanti kita dehidrasi. Jadi pemakainya itu akan mengalami dehidrasi, kekurangan air," ujar Mufti saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (19/12).

Narkoba cair ini dinilai Mufti kandungannya lebih berbahaya jika dikonsumsi, daripada sabu biasa pada umumnya. Ini dikarenakan mereka yang membuat sabu cair itu dan mereka yang mengonsumsi, tidak tahu berapa dosis sabu dalam bentuk cair tersebut.

Ketika mereka mengonsumsi, mereka akan merasa selalu kehausan sehingga membuatnya terpaksa meminum sabu cair tadi yang dosisnya tidak diketahui. Bukannya haus yang hilang karena meminum air, kerongkongan justru terasa kering. "Mereka akan merasa ingin buang air kecil terus. Merasa kering kerongkongan, merasa haus. Pernah enggak makan yang banyak kandungan mecinnya? Itu kan sering haus kita. Nah seperti itu, mirip," kata Mufti.

Kemudian, ada batas pada tubuh manusia dalam mengonsumsi itu. Jika berlebih, akan berujung pada kematian. "Kalau sudah sampai ke dosis letal bisa berakibat kematian," ujar Mufti lagi.

Untuk diketahui, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap 'laboratorium' pembuatan narkoba cair jenis MDA. Laboratorium itu digrebek di sebuah diskotik 'MG' Club, Jalan TB Angke, Jakarta Barat. Pada saat penggerebekan, BNN melakukan pemeriksaan urin terhadap pengunjung. Setidaknya 120 orang terindikasi positif menggunakan MDA dengan rincian, 80 pria dan 40 wanita, saat ini sudah di assesment dan ditangani oleh BNN Provinsi DKI. Laboratorium berada di lantai 4 'MG' Club, dan pada saat penggerebekan para pembuat sedang bekerja ('memasak') narkoba tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement