Sabtu 09 Dec 2017 15:08 WIB

Jokowi: Tanam 45 Ribu Pohon yang Hidup Mungkin Hanya 3 Pohon

Rep: Eric Iskandarsyah/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi sejumlah instansi dan masyarakat yang terlibat dalam Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2017. Namun, ia menekankan, agar pohon yang telah ditanam juga diperhatikan pemeliharaan jangka panjangnya.

"Dalam kegiatan ini, kita menanam 45 ribu batang pohon. Saya harus periksa apakah yang ditanam itu dapat seluruhnya hidup, atau yang hidup hanya dua ribu. Atau bahkan mungkin hanya tiga batang,

kata Jokowi saat memberi sambutan dalam HMPI dan BMN yang tahun ini dipusatkan di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul DIY, Sabtu, (9/12).

Karena menurutnya, kita telah bertahun-tahun melakukan rutinitas yang monoton dan tidak pernah dirubah. Terlebih, lanjut Jokowi, dalam setiap kegiatan menanam pohon yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu didukung dengan anggaran yang besar.

"Namun setiap tahun anggaran itu habis. Lalu saat saya tanya tanya pohonya di mana dan mana yang sudah hijau, apa ada yang berani menunjukan kepada saya," tanya dia.

Karena menurut dia jika setelah penanaman tidak diiringi dengan adanya biaya pemeliharaan, maka mana mungkin pohon itu bisa hidup. Ia menilai, sebagian masyarakat tahu itu tidak betul tapi dilakukan secara terus menerus.

Oleh karena itu, ia menekankan adanya pemeliharaan yang optimal. Selain itu, lanjutnya, seharusnya pohon yang ditanam adalah pohon yang sudah besar, bukan yang baru berukuran 30 sentimeter agar memiliki kemungkinan hidup yang lebih besar.

"Tanaman yang masih kecil boleh ditanam tapi harus dipastikan bahwa tanaman itu bisa tumbuh dan bertahan hidup. Kalau habis ditanam lalu ditinggal, paling-paling tanaman itu hanya menjadi makanan kambing atau mati karena kekurangan air," ujarnya.

Namun ia tetap menyarankan agar tanaman yang ditanam adalah tanaman yang sudah cukup besar. Sehingga, lanjut Jokowi. Seharusnya jika anggaran penanaman dikeluarkan tahun ini, maka penanamanya dilakukan tahun depan agar bibitnya dipersiapkan terlebih dahulu.

"Dan tentu juga harus diikuti dengan biaya pemeliharaan. Karena kesalahan seperti iniliah yang saya minta untuk diubah semuanya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement