REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Pengarah INASGOC mengapreasi keterlibatan pihak swasta dalam penyelenggaraan Asian Games yang akan berlangsung tahun depan.
Hal tersebut diungkapkan Jusuf Kalla saat menyaksikan penandatangan Nota Kesepahaman antara pihak swasta dengan INASGOC, Rabu (6/12) di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta. Penandatanganan dilakukan oleh Ketua INASGOC, Erick Thohir.
"Event ini mengedepankan brand Indonesia ke tingkat dunia yang akan berdampak luas terhadap perekonomian bangsa, termasuk pembangunan infrastruktur, pariwisata dan menciptakan lapangan pekerjaan yang luas nantinya," ujar Jusuf Kalla.
Ia mengatakan, Asian Games yang akan diikuti lebih dari 12 ribu atlet ini akan ditayangkan secara langsung di beberapa negara. Seperti Indonesia, Cina dan Jepang.
"Kesempatan bagi swasta untuk menampilkan produk-produk terbaiknya," ujar Jusuf Kalla.
Salah satu pihak swasta yang memberikan dukungan adalah Sinar Mas melalui pilar usahanya Asia Pulp & Paper Sinar Mas.
Managing Director Sinar Mas. G. Sulistiyanto mengatakan, dukungan ini bukanlah sponsorship semata, tapi juga investasi jangka panjang.
APP Sinar Mas membangun gedung bowling centre sebagai salah satu venue di Palembang dengan total pembangunan yang menginvestasikan dana lebih dari Rp 26 Miliar. Pembangunan gedung bowling ini akan selesai akhir tahun ini dan diserahterimakan awal tahun 2018.
"Secara tunai kami juga membantu biaya sponsorship untuk kegiatan Asian Games 2018," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/12).
APP Sinar Mas turut menguatkan gaung Asian Games melalui produknya Sinar Dunia (SiDU) sebagai official paper dan Paseo sebagai official tissue.
"Sinar Mas melalui unit usaha Sinarmas Land juga membantu renovasi gedung-gedung olah raga di Jakarta dan sekitarnya yang akan digunakan para atlit untuk berlatih menghadapi Asian Games ini. Pengerjaannya sudah dilakukan selama setahun terakhir dengan total biaya sekitar Rp 70 miliar," tambah Sulistiyanto.
Ia mengatakan, secara jangka panjang, tak hanya atlet, namun publik juga bisa ikut mengakses.
“Semoga prestasi atlet kita dapat semakin terangkat, dan masyarakat memiliki alternatif yang lebih lengkap untuk berolahraga serta berekreasi,” ujar Sulistyo.