Ahad 03 Dec 2017 01:50 WIB

Pelaku Penusukan yang Ajak Polisi Tobat Belum Tentu Teroris

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Israr Itah
Kabid Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Kabid Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap FL, pelaku penusukan anggota polisi yang sedang bertugas. FL menusuk petugas polisi dan mengajaknya bertobat. Kondisi kejiwaannya masih akan diperiksa.

"Sampai saat ini masih dalam pemeriksaan, saat ditanya, jawaban orangnya juga belum pas," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Sabtu (2/12).

Mengajak polisi untuk bertaubat, menurut Argo, belum indikasi yang mengarahkan pelaku penusukan tersebut sebagai teroris. Polisi masih terus mendalami kondisi kejiwaan FL, serta riwayat penyakit mentalnya.

"Nanti tunggu saja bagaimana Polres Jakarta Selatan. Kalau diminta periksa, ya kita periksa," tutur Argo lagi.

Sebelumnya, kepolisian mengamankan FL karena mencoba melakukan penusukan pada anggota Polda Metro Jaya yang sedang bertugas. Kejadian tersebut terjadi di wilayah Setiabudi, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.

FL mencoba menusuk petugas Gigih Wibiksana (30) yang bertugas pada Jumat (1/12) pukul 11.30 WIB. Kejadian berawal ketika FL sedang adu mulut dengan pejalan kaki, dan ia mengancam dengan menggunakan pisau dapur.

Saat Gigih berusaha mengamankan FL, FL justru menodongkan pisau itu, kemudian mengeluarkan kata-kata bernada ancaman seraya menyuruh polisi untuk bertobat. "Polisi semuanya supaya bertobat dan istigfar, polisi gendut memakan duit anak yatim," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menirukan ucapan FL saat menyuruh polisi bertobat.

Setelah itu, akhirnya FL berhasil diamankan dan dibawa ke Polsek Setiabudi untuk dimintai keterangan. Setyo juga mengungkapkan terlalu cepat jika menyimpulkan FL seorang teroris, hanya karena ia mengatakan polisi harus bertobat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement