Ahad 01 Jun 2025 16:59 WIB

Penumpang Wanita di Transjakarta Diteriaki ‘Teroris’, Polisi Buru Pelaku

Tak hanya diteriaki ‘teroris’, perempuan ini mengaku dianiaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Qommarria Rostanti
Penumpang berada di dalam bus TransJakarta (ilustrasi). Polisi masih mencari pelaku penganiayaan dan yang meneriaki penumpang wanita dengan sebutan teroris.
Foto: Republika/Prayogi
Penumpang berada di dalam bus TransJakarta (ilustrasi). Polisi masih mencari pelaku penganiayaan dan yang meneriaki penumpang wanita dengan sebutan teroris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang perempuan berinisial SL (22 tahun) diduga menjadi korban penganiayaan laki-laki di bus Transjakarta pada Kamis (29/5/2025) pagi. Tak hanya itu, korban yang mengenakan pakaian Muslimah itu juga diteriaki sebagai teroris oleh laki-laki tersebut di halte Transjakarta Tanjung Duren.

Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara mengatakan telah menerima laporan terkait peristiwa tersebut. Menurut dia, korban sudah langsung melaporkan kasus itu kepada aparat kepolisian pada Jumat (30/5/2025). Namun, polisi masih belum bisa mengidentifikasi pelaku.

Baca Juga

"(Pelaku) Belum (diketahui identitasnya). Masih kami dalami. Kami masih lidik orangnya siapa," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id pada Ahad (1/6/2025).

Ia menjelaskan, berdasarkan laporan yang dibuat korban, pelaku melakukan penganiayaan tanpa alasan yang jelas. Penganiayaan itu dilakukan kepada korban sejak berada di bus Transjakarta.

"Ya dia (korban) enggak tahu masalahnya apa, tiba-tiba yang bersangkutan menendang dia di kaki dan memukul di tangan saat di bus," kata Aprino.

Setelah sampai di Halte Tanjung Duren, keributan masih terjadi. Bahkan, dalam video yang beredar luas di media sosial, pelaku sempat meneriaki korban sebagai teroris. Alhasil, petugas kemanan di halte tersebut berupaya memisahkan.

"Dia (korban) juga enggak tahu permasalahannya apa, tiba-tiba seperti itu," kata dia.

Menurut dia, korban juga telah melakukan visum di rumah sakit seusai kejadian tersebut. Namun, hasil visum itu masih belum keluar. Aprino menambahkan, keterangan itu baru dari pihak korban. Polisi masih berupaya untuk meminta keterangan saksi dalam peristiwa tersebut.

"Ini baru keterangan dari korban doang. Belum dapat juga keterangan dari saksi. Jadi hanya saksi yang memisahkan doang, itu pun mengetahui setelah di halte. Untuk kejadian awal dia enggak tahu juga," kata dia.

Ia mengatakan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu identitas pelaku. Polisi juga akan meminta keterangan dari saksi, dalam hal ini petugas keamanan yang memisahkan korban dan pelaku. 

"Kami masih melakukan penyelidikan terkait identitas orang tersebut," kata dia.

Aprino mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Transjakarta untuk meminta bukti rekaman CCTV saat peristiwa itu terjadi. Pasalnya, setiap bus Transjakarta dilengkapi dengan CCTV.

"Kami mau mempelajari CCTV. CCTV di dalam bus belum dapat. Katanya ada. Kami lagi koordinasi dengan Transjakarta," kata dia.

Sebelumnya, sebuah video penumpang Transjakarta viral di media sosial. Dalam video itu, terdapat seorang laki-laki paruh baya yang berteriak "teroris" kepada pembuat video.

Dalam keterangan video itu, laki-laki tersebut menendang dan memukulnya hanya karena penampilannya seperti orang Arab. Ia bahkan diteriaki sebagai teroris oleh laki-laki tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement