REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perdana Menteri (PM) Kerajaan Denmark Lars Lkke Rasmussen melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, Selasa (28/11). Kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), PM Denmark pun menawarkan teknologi untuk mengelola sampah menjadi energi.
Hal ini disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11). Pramono menyampaikan, Denmark terkenal dengan teknologinya yang dapat memanfaatkan sampah menjadi energi.
"Hampir sekarang electricity untuk kendaraan mereka itu sudah berkembang dengan sangat baik. Maka Denmark menawarkan teknologi untuk sampah," jelas Pramono.
Persoalan pengelolaan sampah ini, lanjut dia, merupakan permasalahan yang harus ditangani secara serius oleh pemerintah Indonesia. Karena itu, pemerintah pun telah membuat pilot project di tujuh kota dalam hal pengelolaan sampah. Di antaranya yakni Jakarta, Surabaya, Medan, Solo, Semarang dan Bandung.
"Intinya adalah, jika ini bisa diterapkan, persoalan environment, lingkungan tertangani. Kemudian manfaatnya energi sampah bisa termanfaatkan secara baik," jelas dia.
Kendati demikian, pengelolaan energi sampah ini membutuhkan biaya yang tinggi. Pramono mengatakan, Kota Surabaya dan Kota Bandung merupakan salah satu kota yang siap untuk menerapkan teknologi ini. "Jakarta juga segera bisa dimulai. Daripada sampah kita yang ada di Bantar Gebang misalnya itu kan sebenarnya bisa digunakan untuk energi listrik dan teknologinya sangat gampang," jelas dia.
Dalam kunjungan PM Denmark ke Indonesia ini, kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama bilateral di beberapa bidang, salah satunya yakni kerja sama di bidang energi.