REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis menyatakan kepolisian sudah mengetahui dua orang yang diduga sebagai pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan. Dua orang tersebut diketahui berdasarkan keterangan kesaksian dari dua orang, masing-masing berinisial S dan SN.
"Dari beberapa saksi yang kita lakukan dua tiga bulan belakangan ini lalu mengerucut pada dua orang yang diduga sebagai pelaku penyiraman pelaku terhadap korban," tutur dia dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (24/11).
Idham dalam kesempatan itu menunjukkan kepada awak media dua lembar gambar orang yang diduga sebagai pelaku tersebut. Namun, Idham tidak memaparkan inisial dari dua yang diduga itu. Ia juga tidak memberi penjelasan detail apakah dua orang itu merupakan tersangka atau bukan.
Selain itu, Idham juga tidak menyampaikan soal apakah pihaknya sudah mengetahui keberadaan mereka. Namun, ia meminta kepada masyarakat jika mengetahui keberadaan dua orang tersebut
"Kedua orang ini adalah diduga terlibat di dalam penyiraman korban atas nama Novel Baswedan. Untuk itu, kami membuka hotline 081398844474. Ini 24 jam, ada operator, ada ruangannya di Polda yang kita siapkan. Sehingga kami harap kerja sama dan bantuan dari masyarakat untuk bisa memberi informasi kepada jajaran Polda atau teman-teman di KPK kalau bisa memberi informasi tadi," katanya.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai shalat subuh berjamaah di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017 hingga saat ini.